REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta, akhirnya membatalkan perayaan pesta malam tahun baru. Sebelumnya, di wilayah yang terkenal dengan Satai Marangginya ini, akan digelar pesta hiburan rakyat dengan menampilkan penyanyi dangdut Nassar. Pesta hiburan rakyat ini, akhirnya dibatalkan.
Alasan pembatalan acara tersebut mengingat, saat ini Indonesia sedang berduka akibat banyaknya bencana alam. Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, membenarkan jika pesta hiburan rakyat tersebut dibatalkan. Sebetulnya, pelaksanaan pesta rakyat ini telah dipertimbangkan dari jauh-jauh hari. Apalagi, sesuai dengan keputusan bersama forum komunikasi pimpinan daerah (Forkominda), akhirnya pesta tahun baruan ini dibatalkan.
"Sangat tidak elok, ketika saudara kita yang di daerah lain sedang berduka akibat bencana. Sedangkan, kita mau menggelar pesta hiburan rakyat," ujar Anne, kepada Republika.co.id, Senin (31/12).
Karena itu, pesta hiburan rakyat yang tadinya akan digelar di Lapangan Sahate, akhirnya dibatalkan. Sebagai gantinya, pemkab menyelenggarakan perayaan malam pergantian tahun dengan sejumlah kegiatan.
Untuk pedangdut Nassar, tetap malam ini berada di Purwakarta. Sebab, pemkab jauh-jauh hari telah mem-booking penyanyi jebolan audisi bakat ini. Akan tetapi, konsepnya berbeda.
Jadwal kegiatan Nassar pun kemudian dialihkan menjadi jumpa fans, foto bersama serta menonton air mancur di Taman Maharaja Sri Baduga, Situ Buleud. Selain itu, acara lainnya yakni para ASN akan melaksanakan Shalat Maghrib berjamaah di Masjid Agung Baing Yusuf. Lalu, dilanjutkan dengan tausiah di pendopo.
Kemudian, ada acara memotivasi para petugas kebersihan dan keamanan. Sebab, para petugas tersebut dari malam sampai besok akan tetap berkerja. Ketika yang lain libur, mereka tetap bertugas untuk itu dipandang perlu memberikan mereka motivasi.
"Malam tahun baru kali ini, tidak ada pesta. Sebab, Indonesia sedang berduka. Kita ingin berempati terhadap warga yang terdampak bencana ini," ujar Anne.
Sementara itu, Kapolres Purwakarta AKBP Twedi Aditya Bennyahdi, membenarkan jika malam tahun baru di Purwakarta tidak ada pesta hiburan. Termasuk, pesta kembang api, dan konvoi kendaraan di sejumlah ruas protokol.
Kondisi ini, sebagai bentuk empati untuk para korban bencana. Seperti, korban bencana tsunami, tanah longsor di Garut dan Tasikmalaya, bahkan korban angin ribut di Cirebon. "Yang berbau pesta-pesta kita larang. Tetapi, kegiatan lainnya untuk mengisi tahun baru, selama tidak hingar bingar, kita perbolehkan," ujar Twedi.