REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menegaskan, BMKG tidak pernah mengumumkan akan terjadinya tsunami di Perairan Bangka Selatan. Isu tsunami telah membuat resah dan panik masyarakat di daerah itu.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk jangan terpancing pada isu stunami yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Kepala BMKG Pangkalpinang Kurniaji di Pangkalpinang, Senin (31/12).
Ia mengatakan, BMKG sebagai satu-satunya lembaga yg berwenang dalam memberikan peringatan akan terjadinya tsunami saat ini tidak pernah mengumumkan bahwa akan adanya bencana tersebut. Menurut Kurniaji, tsunami dapat terjadi jika didahului oleh beberapa fenomena alam. "Di antaranya gempa bawah laut dengan magnitudo berkekuatan 6,8 SR," ujarnya.
Selain itu, kata dia, pasang purnama, aktivitas vulkanik atau gunung berapi bawah laut, longsoran dasar laut atau fenomena lainnya yang belum dipahami. Semua fenomena alam tanda-tanda tsunami tersebut tidak terjadi di wilayah Bangka Belitung khususnya Toboali.
"Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu resah dengan isu tsunami yang menghantui masyarakat," katanya.
Ia mengimbau masyatakat untuk mengakses informasi resmi BMKG yaitu www.bmkg.go.id atau melalui whatsapp 08127175692 dan telgram operasional BMKG Pangkalpinang (082280623602) atau juga melalui media facebook dengan menginvite Stasiun Meteorologi Pangkalpinang.
"Kami berharap kepada masyarakat untuk jangan terpancing pada isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan akseslah informasi resmi BMKG," katanya.