REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) menutup sementara jalur pendakian ke puncak Gunung Merbabu di Desa Samiran Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali pada malam menyambut Tahun Baru 2019. Kondisi cuaca menjadi alasan penutupan.
"Penutupan sementara jalur pendakian ke Merbabu dilakukan sejak Minggu (30/12) hingga malam pergantian tahun ini, karena kondisi cuaca di puncak sering terjadi hujan dan badai yang dapat membahayakan jiwa para pendaki, " kata Kepala Tata Usaha, BTNGMb, Johan Setiawan, Senin (31/12) malam.
Menurut Johan Setiawan, pihaknya mendapatkan laporan kondisi cuaca di Gunung Merbabu sangat ekstrem. Hujan badai sering terjadi di lereng Merbabu menjadikan pendaki yang tidak tahan mengalamai hipotermia.
Bahkan, kata Johan, karena cuaca ekstrem tersebut membuat sejumlah tenda para pendaki banyak yang rusak atau patah. Oleh karena itu, pihaknya langsung memerintahkan seluruh jalur pendakian ke puncak Merbabu untuk ditutup sementara. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan terhadap pada pendaki jika nekat melakukan pendakian.
"Kami melakukan penutupan jalur pendakian ke Merbabu hingga batas waktu yang tidak ditentukan," katanya.
Wawan (23), seorang pendaki dari Semarang, mengatakan dirinya bersama tiga temannya datang dari Semarang rencana melakukan pendakian ke Merbabu. Namun, ternyata ditutup sementara karena kondisi cuaca yang hujan badai di atas.
"Saya terpaksa membatalkan pendakian ke Merbabu. Merbabu malam Tahun Baru biasanya banyak yang melakukan pendakian ke puncak. Bahkan, pendaki bisa seribuan orang," katanya.