Selasa 01 Jan 2019 01:24 WIB

Tahun Baru, Momentum Muhasabah Diri

Jangan pernah kita membiarkan waktu berlalu tanpa ibadah.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/umi nur fadhilah/ Red: Dwi Murdaningsih
Muhasabah Akhir Tahun, di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Senin (31/12
Foto: Foto: Edi Yusuf/Republika
Muhasabah Akhir Tahun, di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Senin (31/12

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus harian Masjid Agung At-Tin mengimbau umat Islam jangan mengisi pergantian tahun baru dengan acara seremonial semata. Lebih baik, momentum pergantian tahun baru diisi dengan kegiatan positif yang bermanfaat untuk kemaslahatan umat.

"Sebenarnya ada makna momentum pergantian tahun baru apabila digunakan untuk instropeksi diri dengan bermuhasabah. Agar kualitas ibadah kita lebih baik," kata Wakil Ketua Pengurus Harian Masjid At-Tin Agus Gunaedi Pribadi saat memberi sambutan Dzikir Nasional dalam Festival Republik di Masjid At-Tin, Jakarta Timur, Senin (31/12).

Agus mengatakan setiap Muslim harus bersyukur bisa melewati malam pergantian tahun. Sebab, artinya Allah SWT masih memberi kesempatan untuk masuk ke 2019.

“Berkat karunia Allah SWT, kita ada umur panjang, ada umur untuk mempraktikkan ketakwaan,” ujar dia.

Dia mengingatkan umat Islam harus menggunakan sisa umur untuk hal yang berkaitan dengan norma agama. Itu adalah contoh manusia cerdik yang memandang hari esok penuh optimistis, tanpa putus asa.

“Mari selalu dekatkan diri ke Allah agar senantiasa dapat rida Allah, memohon ampun,” kata Agus.

Terpisah, Ustaz Tengku Maulana memberikan ceramah pada acara Muhasabah Akhir Tahun 2018 Republika yang digelar di Mesjid Pusat Dakwah Indonesia (Pusdai), Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (31/12).

Dalam ceramahnya, Ustaz mengajak seluruh jamaah yang mencapai ratusan dan hadir di mesjid untuk menggunakan waktu dengan kegiatan ibadah. Sebab usia manusia di dunia dibatasi waktu paling panjang 60-70 tahun.

"Jangan pernah kita membiarkan waktu berlalu tanpa ibadah," ujarnya yang sesekali menyisipkan materi yang lucu agar jamaah bisa kembali fokus dan antusias, Senin (31/12).

Dirinya mengungkapkan, terbilang tidak elok ketika terjadi perubahan waktu atau pergantian tahun diisi dengan kegiatan hura-hura. Lebih baik, menurutnya manusia harus bersedih sebab jatah hidupnya yang terus berkurang.

Ia menuturkan, salah satu upaya yang bisa dilakukan agar waktu yang digunakan bermanfaat dengan melakukan evaluasi diri. Langkah tersebut bisa dilakukan oleh umat Islam pada tiap hari menjelang istirahat.

"Saat di akhirat, Allah Swt akan menanyakan tentang umur dihabiskan (digunakan) untuk apa di alam dunia," ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement