Selasa 01 Jan 2019 04:37 WIB

Putra Kiai Ma'ruf Bertekad Luncurkan Gerakan Bicara Baik

Kelembutan bicara seolah hilang akibat maraknya provokasi oleh ujaran yang kasar.

Rep: Muhyiddin/ Red: Dwi Murdaningsih
Kebebasan berpendapat (ilustrasi).
Kebebasan berpendapat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putra Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma’ruf Amin yakni Ahmad Syauqi memiliki tekat yang kuat untuk meluncurkan Gerakan Nasional Indonesia Bicara Baik pada 2019. Pasalnya, ujaran kasar terus mewarnai sepanjang tahun 2018.

”Sepanjang tahun 2018 hingga tahun akan berganti, Indonesia diwarnai ujaran kasar dan penuh kebencian,” ujar pria yang akrab disapa Gus Oqi ini dalam keterangan tertulisnya, Senin (31/12).

Padahal, lanjut dia, setiap manusia terutama orang berkebudayaan timur seperti bangsa Indonesia mempunyai sisi lembut dalam berkata. Namun, cara bertutur bangsa Indonesia yang lembut itu seakan hilang akibat maraknya provokasi oleh ujaran yang kasar.

”Miris dan sangat memilukan. Nyinyir, kata kasar, saling serang, fitnah, mengunjing, menghujat, saling memaki, semuanya bercampur baur menjadi satu,” ucapnya.

Lebih lanjut, Gus Oqi menduga, jangan-jangan beberapa kejadian bencana yang menimpa bangsa Indonesia selama 2018 karena banyaknya masyarakat yang tidak malu-malu dan tidak sungkan berucap kasar, benci, dan penuh maki.

”Akhirnya alam menghukum kita yang tidak mau merasa sadar untuk kembali terbiasa berucap dan berkata baik dan santun. Agar kita merenungi bersama untuk berubah menjadi lebih baik lagi, menghargai tata krama, menjaga budi,” katanya.

Karena itu, menurut Gus Oqi, Gerakan Nasional Indonesia Bicara Baik nantinya diharapkan bisa menjadi instrumen untuk mengajak masyarakat agar selalu berkata baik. ”Kita akan tebar benih-benih kesantunan. Mari bersama sama, menjadikan generasi yang bermartabat. Dan bersama menjadikan Indonesia lebih ramah dan selalu damai. InsyaAllah, musibah yang selama ini menghantui kita tidak terjadi di 2019,” ujar dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement