REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raka Chandra (21 tahun) mengaku senang Allah menggerakkan hatinya sehingga bisa hadir di acara Dzikir Nasional. Akhir tahun 2018 ini merupakan pertama kalinya Raka Candra bertahun baruan di Jakarta dan mendapatkan momen kegiatan keagamaan.
"Alhamdulillah pas pertama ke Jakarta langsung dapat kegiatan malam bina iman dan taqwa (mabit)," katanya saat berbincang dengan Republika.co.id di bawah tangga pintu masuk utama Masjid At-Tin Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Senin malam (31/12).
Pria asal Bengkulu itu mengaku menemukan momentum Dzikir Nasinonal jadi momentum yang memang ditunggu sejak lama. Raka Chandra tahu ada Dzikir Nasional di Masjid At-Tin dari temannya yang di Jakarta, ketika malam pergantian tahun di Masjid At-Tin selalu mengadakan Dzikir Nasional.
"Sengaja datang dari Bengkulu sekalian survei kampus di Jakarta," kata Mahasiswa Jurusan Penyiaran Islam ini.
Raka Chandra mengatakan yang paling disukai dalam kegiatan-kegiatan mabit selain dzikir adalah ketika melakukan shalat qiyamullail berjamaah. "Paling suka kalau ada acara-acara mabit itu pas shlat malamnya," katanya.
Raka Chandra mengatakan Dzikir Nasional atau mabit bagus diikuti oleh setiap umat muslim. Karena dengan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti ini mampu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.
"Semoga dengan ikut acara ini iman dan taqwa kita bertambah," katanya.
Raka Chandra berharap dengan digelarnya acara keagamaan seperti Dzikir Nasional Indonesia bisa terhindar dari mala petaka dan bencana. Yang terpenting melalui Dzikir Nasional ini tahun depan Indonesia mendapat pemimpin aman.
"Kegiatan jadi mementum kita minta kepada Allah pemimpin yang amanah," katanya