Rabu 02 Jan 2019 00:42 WIB

Anies Imbau Warga Berikan Salam untuk Petugas Kebersihan

Kawasan Monas sudah bersih pada Selasa pagi pukul 04.42 WIB.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau kebersihan di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (1/1).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau kebersihan di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (1/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, meninjau langsung proses pembersihan kawasan Monumen Nasional (Monas) usai perayaan Tahun Baru 2019. Ia mengapresiasi kinerja cepat petugas kebersihan lintas sektor yang bekerja di lapangan.

''Saya datang ke sini, menemui mereka dan saya ingin sampaikan pada semuanya, mari kita apresiasi petugas-petugas yang saat bekerja tidak pernah terlihat oleh kita," kata Anies di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Selasa.

Dikatakannya, saat warga tidur, para petugas justru bekerja. Di saat masyarakat berpesta, mereka menunggu. Setelah pestanya selesai, baru mereka turun ke lapangan.

''Merekalah yang membuat Jakarta bersih,'' ujarnya. ''Merekalah yang membuat Jakarta rapi.''

Anies mengajak warga, setiap kali bertemu para petugas kebersihan berseragam oranye atau kuning atau biru agar disapa. ''Sampaikan apresiasi. Dan, itu juga yang hari ini kita sampaikan kepada mereka," kata Gubernur.

Anies mengatakan di kawasan Jalan Medan Merdeka, jumlah masyarakat yang berkumpul dalam momen pergantian tahun mencapai 362.000 orang sehingga sampah jadi menumpuk. Pembersihan sampah langsung dilakukan setelah kegiatan tersebut dengan melibatkan 300 petugas. Sehingga kawasan Monas sudah bersih pada Selasa pagi pukul 04.42 WIB.

"Laporan tadi pagi saya terima jam 4.42 WIB. Di situ dilaporkan bahwa seluruh sampah yang sudah terkumpul tadi malam di kawasan yang penuh dengan keramaian itu total jumlahnya 327 ton,'' kata Gubernur.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement