REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Longsor susulan beberapa kali terjadi pada saat petugas melakukan proses pencarian korban longsor Sukabumi. Longsor susulan terjadi sebanyak empat kali.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan pencarian korban pada Selasa kemarin hanya sampai pukul 14.00 wib. Pencarian sengaja dihentikan karena medan yang cukup berbahaya bagi petugas.
"Hujan deras memaksa evakuasi korban dihentikan pada pukul 14.00 WIB karena membahayakan petugas jika dilakukan evakuasi," kata Sutopo pada Selasa (1/1) malam.
Ia menerangkan, pada saat proses evakuasi hujan tidak henti-hentinya mengguyur lokasi pencarian. Akibatnya, tanah menjadi gembur dan rapuh sehingg cukup membahayakan bagi tim SAR gabungan di lapangan.
"Empat kali longsor susulan juga sudah terjadi meskipun dengan jumlah longsoran yang lebih kecil," ungkapnya
Sutopo memaparkan, data dari PVMBG berdasarkan peta prakiraan terjadinya longsor di Kabupaten Sukabumi pada Januari 2019 terdapat di 33 kecamatan di Kabupaten Sukabumi. Longsor tersebut masuk dalam kategori longsor menengah hingga tinggi.
"Kecamatan Cisolok merupakan zona bahaya longsor sedang dan tinggi," ucapnya.
Ia kembali menerangkan, potensi longsor menengah artinya daerah yang mempunyai potensi menengah untuk terjadi longsor. Pada zona ini dapat terjadi longsor jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.
Sedangkan peta potensi longsor tinggi adalah daerah yang mempunyai potensi tinggi untuk terjadi longsor. Pada zona ini dapat terjadi longsor jika curah hujan di atas normal, sedangkan longsor lama dapat aktif kembali.
Hingga pagi ini korban longsor yang berhasil dievakuasi sebanyak 15 orang. Sedangkan 20 korban lainnya diduga masih tertimbun tanah longsor.