REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta meluncurkan penggunaan non tunai atau cashless di lingkungan bandara. Hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan bandara sebagai smart airport di masa mendatang.

General Manager Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta, Agus Pandu Purnama mengatakan, penggunaan cashless ini juga sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam mengurangi perputaran uang kartal di Indonesia. Oleh karena itu, diresmikannya penggunaan cashless melalui e-money ini sebagai salah satu pilihan transaksi pembayaran parkir.

Sistem pembayanan non tunai ini telah diuji cobakan mulai 20 Desember 2018 kemarin. Respons masyarakat pun, lanjutnya, positif akan alternatif pembayaran secara non tunai ini.

Pihaknya pun bekerja sama dengan BRI melalui produk Brizzi dan BNI melalui produk Tapcash BNI. Walaupun begitu, pengguna bandara juga tetap dapat menggunakan pembayaran secara tunai.

Untuk memberikan pelayanan yang maksimal, pihaknya pun tetap menyediakan petugas yang akan membantu pengguna jasa bandara yang membawa kendaraan. Tujuannya yaitu untuk memberikan kenyamanan kepada pelanggan.

"Harapan kami semoga secara perlahan pengguna jasa dapat terbiasa memanfaatkan transaksi non tunai tersebut. Karena ini cukup memberikan kemudahan bertransaksi," kata Agus.

Ke depan, tidak hanya pengelolaan parkir bandara saja yang akan diberlakukan sistem non tunai. Namun, juga transaksi tenant di lingkungan bandara.

"Hal ini semata guna mewujudkan cita-cita kami menjadi smart airport," kata Agus.