REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution berharap agar pelaku pasar modal Indonesia menjaga integritas. Hu diharapkan dapat menurunkan risiko di pasar modal.
"Saya tekankan di pasar modal pentingnya menegakkan integritas. Ini modal kita agar tambah efisiensi dan turunkan risiko di pasar modal," ujar Darmin di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, (2/1).
Menurut dia, integritas tidak bisa lahir sendiri. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memunculkan integritas. Pertama, penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) pada profesi penunjang pasar modal seperti auditor dan akuntan. Kedua, perlu peran regulator. Ketiga, harus ada aturan mainnya sehingga ada penegakkan peraturan terhadap pelanggaran di pasar modal.
Baca juga, BEI Berkomitmen Dukung Pendalaman Pasar Modal Indonesia
"Kalau kita nggak bisa tingkatkan likuiditas di pasar modal karena tahun sulit seperti tahun ini maka tahun depan biasanya kasus dsn dispute semakin banyak. Di situ akan diuji apakah pasar modal kita memiliki integritas baik atau tidak," tutur Darmin.
Baginya, pasar modal bukan hanya pelengkap pembiayaan tetapi juga satu pilihan pembiayaan disamping perbankan dan lainnya. Karenanya, integritas pasar modal perlu dijaga.
Lebih lanjut, kata dia, masih ada tantangan yang harus dihadapi pada 2019. Maka harus dijawab secara sistematik dan berkesinambungan.
"Khusus di pasar modal, saya apresiasi OJK bersama SRO (Self Regulatory Organization) dan seluruh pemangku kepentingan karena senantiasa kerja keras untuk hadapi tantangan tersebut," kata Darmin. Menurutnya, tantangan itu perlu dihadapi demi menjaga kondisi pasar modal tetap kondusif bagi investor, baik domestik maupun asing, sehingga pasar modal bisa membiayai sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.