REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) bersama Search and Rescue (SAR) Nasional Hidayatullah cepat tanggap terhadap musibah longsor di Sukabumi yang terjadi, Senin (31/12). Selasa (1/1), Tim BMH dan SAR Hidayatullah langsung menuju lokasi bencana tanah longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat.
“Alhamdulillah, sekalipun upaya membantu korban tusnami Selat Sunda belum usai, akhirnya BMH dan SAR Hidayatullah segera merapat ke lokasi. Setelah menempuh perjalanan enam jam dari Depok, Jawa Barat, yang dilanjutkan berjalan kaki sejauh 8 kilometer dengan kondisi jalan naik dan turun, akhirnya tim tiba di lokasi,” terang Direktur Program dan Pemberdayaan Laznas BMH Pusat, Zainal Abidin melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (2/1).
Koordinator Lapangan tim evakuasi BMH-SAR Hidayatullah di lokasi sempat bertemu dengan salah seorang wargayang selamat dari musibah longsor, Uyet (21 tahun).
“Awalnya saya di pantai bersama teman-teman. Dengar akan ada tsunami, saya pulang ke sini, biar selamat dari tsunami. Tapi, tiba-tiba, saat saya, ibu, bapak dan satu saudara saya yang masih kecil mau makan malam, tiba-tiba terdengar teriakan orang. Ternyata suara itu adalah suara warga yang diterpa tanah longsor, ngeri sekali,” tuturnya.
Zainal mengemukakan, Laznas BMH bersama SAR Hidayatullah masih akan ikut membantu proses evakuasi, sembari terus melakukan assessment perihal kebutuhan yang diperlukan oleh para korban selamat untuk segera dapat dikirimkan bantuan.
“Insya Allah, tim pertama yang kami terjunkan bertugas membantu evakuasi dan pendataan, selanjutnya BMH akan mengirimkan tim kedua yang bertugas membawa dan menyalurkan bantuan yang dibutuhkan korban di lokasi. Berdasarkan pendataan tersebut, insya Allah program lanjutan akan kami realisasikan sesegera mungkin guna meringankan derita saudara kita di sana,” tutup Zainal.