REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Longsor yang terjadi di Kampung Gunung Bubut RT 05 RW 06, Desa Bandasari, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, awal November 2018 lalu tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, warga yang terdampak kini mengungsi di tenda pengungsian karena tak bisa lagi tinggal di rumah mereka.
Dua bulan lebih sejak kejadian tersebut, hingga kini para korban yang mengungsi di tenda-tenda pengungsian belum di relokasi ke hunian sementara (huntara) yang difasilitasi pemerintah daerah. Saat dikonfirmasi, Kepala Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Achmad Djohara mengungkapkan pihaknya terkendala dengan lahan. Sebab untuk mencari lahan yang aman di sekitar Kampung Gunung Bubut relatif sulit.
"Terkendala mencari lahan yang relatif aman dari longsor sulit. Tingkat kecuraman (aman)," ujarnya saat ditemui Rabu (2/1).
Dua bulan lebih, korban longsor Gunung Pilar di Kampung Gunung Bubut RT 05 RW 06, Desa Bandasari, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung mengeluhkan belum direlokasi ke Huntara, Rabu (2/1).
Menurutnya, tidak hanya itu, pihaknya sudah menyiapkan anggaran dan akan segera cair akhir tahun 2018. Namun, jika pengerjaan belum beres dan lahannya belum ada maka itu berdampak kepada BPBD.
"Ini terkait administrasi, uangnya sudah bisa dicairkan tapi pengerjaannya belum dan lahan belum ada itu bahaya. Nanti diperiksa," katanya.
Dirinya mengungkapkan pembangunan huntara akan dilaksanakan pada 2019 menggunakan anggaran tersebut. Untuk sementara, mereka menggunakan tenda Dinas Sosial yang berada tidak jauh dari lokasi tersebut.
"Tenda masih di kampung itu. Kita sudah rapat dengan desa. Kita ikuti apa yang desa mau. Relokasi di sana juga untuk 18 KK (Kepala Keluarga) tapi permintaaan desa 11 KK. Anggarannya untuk Rp 125 juta semuanya," katanya.