REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan 190 dari total 699 unit hunian sementara (huntara) bagi korban bencana gempa bumi di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Kepala Satgas Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR di Sulteng Arie Setiadi Moerwanto mengatakan semakin cepat masyarakat bisa menempati hutara semakin baik. Dengan demikian dapat dilakukan evaluasi terhadap kekurangan yang ditemui serta dapat mengetahui jumlah pembangunan huntara yang sesuai kebutuhan.
"Huntara yang sudah dibangun dapat menjadi standar bagi pihak-pihak yang ingin membantu dalam penyediaan hunian di Palu, Sigi dan Donggala," kata Arie Setiadi melalui keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu (2/1).
Aria mengungkapkan tantangan yang dihadapi dalam proses pembangunan huntara antara lain ketersediaan material, jumlah tukang dan koordinasi penyediaan air bersih dan listrik. Huntara yang sudah selesai pun secara bertahap mulai ditempati oleh masyarakat yang selama ini tinggal di shelter.
Salah satunya di Kelurahan Silae, Kecamatan Ulujadi sebanyak 10 unit huntara dengan jumlah 120 bilik. Huntara lainnya di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga juga sudah rampung dan tengah proses pemasangan meteran dan instalasi listrik oleh pihak PLN setempat.
Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, pada saat meninjau lokasi pembangunan Huntara Gawalise, Rabu, memberikan apresiasinya kepada Kementerian PUPR dan meminta kepada Kepala Kelurahan Duyu agar segera menetapkan nama-nama keluarga yang berhak menempati huntara tersebut.
Dinas Sosial Provinsi Sulteng juga sudah menyiapkan kelengkapan huntara seperti kompor gas, peralatan masak, tempat tidur dan kasur.
Untuk pembangunan hunian tetap, Gubernur Sulteng telah menandatangani Surat Keputusan mengenai penetapan lokasinya yakni di Kota Palu seluas 360,93 hektare (ha), meliputi Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, seluas 79,3 ha terletak dan Kelurahan Tondo dan Talise, Kecamatan Mantikulore seluas 481,63 ha. Sementara untuk wilayah Kabupaten Sigi seluas 362 ha, yakni terletak di Desa Pombewes 201,12 ha dan Desa Oloboju seluas 160, 88 ha di Kecamatan Sigi Biromaru. Pembangunan hunian tetap akan menggunakan konstruksi tahan gempa.
Selain hunian, pembangunan dan perbaikan fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit dan puskesmas juga akan menggunakan konstruksi tahan gempa. Pembangunan RS Undata dan RS Anutapura di Kota Palu akan menjadi proyek percontohan konstruksi bangunan tahan gempa.