REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Proses evakuasi korban bencana longsor di Dusun Cimapag Desa Sirna Resmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi terus dilakukan, Kamis (3/1) hari ini. Pencarian melibatkan seribuan petugas gabungan dari berbagai elemen.
Dandim 0622 Kabupaten Sukabumi sekaligus penanggungjawab satgas tanggap darurat Letkol Inf Haris Sukarman menerangkan proses evakuasi dilanjutkan untuk melakukan pencarian terhadap 20 korban jiwa yang diduga tertimbun longsor. Personel yang dikerahkan merupakan gabungan baik TNI, Polri, BPBD, Basarnas, dan gabungan relawan Jabar dan DKI Jakarta dengan total 1.066 orang.
Haris mengatakan 1.066 petugas ini dibagi ke dalam dua tim. Ia menerangkan tim pertama bertugas dari pagi hingga siang hari. Tim kedua dari siang hingga sore hari atau pukul 17.00 WIB.
Haris menuturkan, pada Kamis ini petugas akan merobohkan rumah permanen yang diduga menimbun sejumlah korban dan melakukan penggalian. Sebelumnya pada Rabu (2/1), barang yang ada di dalamnya telah dikeluarkan.
"Pada Rabu kemarin, tim gabungan telah melaksanakan proses evakuasi pada Rabu (2/1) pagi dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB," kata dia di sela-sela rapat evaluasi pencarian di posko bencana di Dusun Cimapag, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Rabu (2/1).
Menurut Haris, proses pencarian terkendala faktor cuaca, yakni hujan deras. Kendati demikian, petugas gabungan berhasil menemukan 3 jenazah dan sudah dikembalikan ke keluarga. Sehingga, total jenazah yang ditemukan dan identifikasi sebanyak 13 orang.
Di sisi lain, Haris mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi masih ada warga yang tidak memiliki kepentingan mendekat ke lokasi bencana. Namun, petugas sudah berupaya membatasi dengan memasang garis polisi dan mengatur arus lalu lintas ke arah lokasi bencana.
Danrem 061 Suryakencana Kolonel Inf M Hasan menambahkan, petugas yang melakukan evakuaai sudah maksimal mencari korban. Namun upaya ini terkendala dengan guyuran hujan dan potensi longsor susulan.
Dari data yang dihimpun ada 13 korban tewas yang sudah ditemukan. Ke 13 orang tewas adalah Hendra (38 tahun), Salsabila (4), Ukri (50), Riska (27), Rita (15), Yanti (38), Ahudi (60), dan Suryani alias Nani (31), Jumhadi (47), Yami (26), Sukiman (75), Umih (70), dan Enda (43).