Kamis 03 Jan 2019 10:02 WIB

Pemerintah Selesaikan 190 Unit Huntara Korban Gempa Sulteng

Total huntara yang akan dibangun untuk korban gempa di Sulteng sebanyak 699 unit

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Seorang pekerja beraktivitas di sekitar blok Hunian Sementara (Huntara) bantuan pemerintah yang dibangun di Kelurahan Duyu, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (16/12/2018).
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Seorang pekerja beraktivitas di sekitar blok Hunian Sementara (Huntara) bantuan pemerintah yang dibangun di Kelurahan Duyu, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (16/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan 190 dari total 699 unit hunian sementara (huntara) bagi korban bencana gempa bumi di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng). Huntara yang sudah selesai secara bertahap ditempati oleh masyarakat yang selama ini tinggal di shelter.

Salah satu huntara berada di Kelurahan Silae, Kecamatan Ulujadi sebanyak 10 unit huntara dengan jumlah 120 bilik. Huntara lainnya di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga juga sudah rampung dan sedang pemasangan meteran dan instalasi listrik oleh pihak PLN setempat.

Gubernur Sulteng Longki Djanggola pada saat meninjau lokasi pembangunan Huntara Gawalise meminta Kepala Kelurahan Duyu agar segera menetapkan nama-nama keluarga yang berhak menempati huntara tersebut. Melalui Dinas Sosial Provinsi Sulteng juga sudah menyiapkan kelengkapan huntara seperti kompor gas, peralatan masak, tempat tidur dan kasur. 

Kepala Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR di Sulteng Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, semakin cepat masyarakat bisa menempati hutara semakin baik. Dengan demikian juga dapat dilakukan evaluasi terhadap kekurangan yang ditemui serta dapat mengetahui jumlah pembangunan huntara yang sesuai kebutuhan.

“Huntara yang sudah dibangun dapat menjadi standar bagi pihak-pihak yang ingin membantu dalam penyediaan hunian di Palu, Sigi dan Donggala,” kata dia melalui keterangan pers, Rabu (2/1).

Ia menambahkan, tantangan yang dihadapi dalam proses pembangunan huntara antara lain ketersediaan material, jumlah tukang dan koordinasi penyediaan air bersih dan listrik.

Untuk pembangunan hunian tetap, Gubernur Sulteng telah menandatangani Surat Keputusan mengenai penetapan lokasinya yakni di Kota Palu seluas 360, 93 hektare, meliputi di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, seluas 79,3 hektare terletak dan Kelurahan Tondo dan Talise, Kecamatan Mantikulore seluas 481,63 hektare.

Sementara untuk wilayah Kabupaten Sigi seluas 362 hektare yang terletak di Desa Pombewe 201,12 hektare dan Desa Oloboju seluas 160, 88 hektare di Kecamatan Sigi Biromaru. Pembangunan hunian tetap akan menggunakan konstruksi tahan gempa.

Selain hunian, pembangunan dan perbaikan fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit dan puskesmas juga akan menggunakan konstruksi tahan gempa. Pembangunan RS Undata dan RS Anutapura di Kota Palu akan menjadi pilot project konstruksi bangunan tahan gempa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement