REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — PS Tira resmi mengikat pelatih Rahmad Darmawan untuk musim Liga 1 2019. Mantan pelatih Mitra Kukar FC tersebut menggantikan peran Nil Maizar yang dihentikan kontrak kepelatihannya. RD, begitu Rahmad Darmawan disapa, akan memulai sesi latihan perdana timnya pada 7 Januari mendatang di stadion Pakansari, Bogor.
Kepastian RD membesut PS Tira, diumumkan sendiri oleh Presiden PS Tira Bimo Wirjasoekarta kemarin. "Yang pertama saya atas nama klub ingin menyampaikan terima kasih kepada Coach Nil Maizar (pelatih PS Tira sebelumnya), yang telah bekerjasama dengan kami pad aparuh musim 2018. Tentu kami memiliki beberapa pertimbangan mengapa mengikat Coach RD," kata Bimo di Jakarta.
Bimo yakin RD bisa meningkatkan performa PS Tira pada musim 2019. Meski begitu, Bimo enggan memberikan target muluk kepada RD. "Target kami realistis, bisa finis di papan atas klasemen Liga 1 akhir musim depan," kata dia.
Saat dihubungi Republika, RD pun membenarkan pengumuman tersebut. “Saya dikontrak melatih satu musim,” kata pelatih sarat prestasi tersebut.
RD di musim Liga 1 2017 melatih di dua klub berbeda. Di awal musim, ia bersama Sriwijaya FC. Namun sampai paruh pertama Liga 1, gejolak keuangan di manajemen Laskar Wong Kito membuat ia memilih hengkang bersama sembilan pemain lainnya.
Pada paruh kedua, pelatih 52 tahun itu, bergabung bersama Mitra Kukar FC menggantikan Rafael Berges yang dipecat. Akan tetapi di akhir musim bersama Mitra Kukar, RD gagal mempertahankan reputasi Si Naga Mekes di kasta utama nasional. Kesebalasan asal Kalimantan Timur (Kaltim) itu terusir dari Liga 1 setelah finis di tangga ke-16.
Mitra Kukar degradasi ke Liga 2 2019. Nasib serupa juga dialami bekas klubnya, Sriwijaya yang mengakhiri Liga 1 2018, di tangga ke-17. RD pun berharap tuahnya yang pernah membawa sejumlah klub meraih gelar juara liga bisa kembali.
“Musim depan, bersama PS Tira, saya tidak ingin tim saya berada di papan bawah,” tegas RD.
Adapun PS Tira, pada musim 2017, sepanjang tahun susah payah keluar dari zona degradasi. Beruntung, Aleksander Rakic dan kawan-kawan mengakhiri kompetisi kasta utama nasional di peringkat ke-15, dan berhasil bertahan menuju Liga 1 2019. “Target saya pribadi, ingin membawa tim ini (PS Tira), minimal ke papan tengah,” sambung dia.
RD pun sudah punya rencana program kepelatihannya di PS Tira. Latihan perdana para pemainnya untuk musim 2019 akan ia mulai pekan mendatang. Ia mengatakan, dalam latihan tersebut, ia sekaligus akan melihat kondisi pemain yang tersisa di PS Tira warisan dari Nil Maizar.
Pada Selasa (1/1), manajemen PS Tira telah memastikan merombak separuh para pemainnya. Hanya ada 15 penggawa di musim 2018, akan dipertahankan untuk musim 2019. “Dari latihan nanti, saya baru bisa melihat dan merencanakan pemain seperti apa yang dibutuhkan oleh tim,” ujar dia.
Merapatnya RD ke PS Tira memang sudah banyak diprediksi. PS Tira dan RD dianggap berjodoh karena sama-sama punya darah militer. PS Tira lahir dari embrio PS TNI yang merupkan klub produk militer. Musim lalu, PS Tira yang punya kepanjangan Persatuan Sepak Bola Tentara Indonesia dan Rakyat ini masih menggunakan nama PS TNI.
Adapun RD, sosok yang pernah mengantarkan timnas U-23 meraih medali perak cabang olahraga sepak bola SEA Games 2011 dan 2013 ini memuai karier sebagai tentara. RD kemudian pensiun dini pada tahun 2015 dengan pangkat terakhir mayor di TNI Angkatan Laut.