Kamis 03 Jan 2019 18:41 WIB

Investasi Migas 2019 Bisa Lebih Baik

Realisasi investasi sektor minyak dan gas mencapai 32 miliar dolar AS.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi aktivitas kilang.
Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Ilustrasi aktivitas kilang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Ekonomi Energi, Universitas Gajah Mada, Fachmi Radhi memprediksi investasi migas di 2019 ini akan lebih baik dibandingkan 2018 kemarin. Salah satu pemicu akan meningkatnya investasi dikarenakan adanya skema gross split.

"Investor sudah mulai menyadari bahwa penggunaan contract regime gross split lebih menguntungkan bagi investor," ujar Fahmi saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (3/1).

Selain itu, ia menjelaskan tren harga minyak dunia yang cenderung turun akan membuat pengembalian investasi (ROI) sektor migas akan lebih jangka panjang. "Meskipun harga minyak dunia cenderung turun, investasi migas akan meningkat. Lantaran pengembalian investasi (ROI) migas lebih jangka panjang," ujar Fahmi.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menjelaskan realisasi investasi di sektor energi dan sumber daya mineral pada tahun 2018 mengalami kenaikan jika dibandingkan 2017 lalu. Arcandra menjelaskan realisasi investasi pada 2018 ini mencapai 32 miliar dolar AS.

Tahun lalu capaian investasi di sektor ESDM mencapai 27,5 miliar dolar AS. Artinya ada kenaikan investasi sebesar 4,5 miliar dolar AS pada tahun ini.

"Realisasi investasi alhamdulillah naik bagus." ujar Arcandra di Kementerian ESDM, Kamis (3/1).

Arcandra merinci total investasi sebesar 32 miliar dolar AS tersebut paling banyak disumbang dari investasi migas sebesar 12,3 miliar dolar AS. Sedangkan dari sektor Minerba menyumbang investasi sebesar 6,8 miliar dolar AS.

"Listrik juga besar investasinya, tahun ini 11,3 miliar dolar AS. Jika dibandingkan tahun lalu naik, tahun lalu 9,1 miliar dolar AS," ujar Arcandra.

Sedangkan di sektor energi terbarukan total investasi yang bisa diraup pada tahun 2018 sebesar 1,6 miliar dolar AS. Angka ini naik dibandingkan tahun 2017 yang sebesar 1,3 miliar dolar AS.

Untuk proyeksi 2019, Arcandra belum bisa memaparkan lebih detail. Ia menjelaskan saat ini tim ESDM bersama SKK Migas juga stakeholder sektor lain masih melakukan sinkronisasi. Namun, ia berharap ada peningkatan investasi lagi di 2019 mendatang.

"Ya semoga bisa lebih baik di 2019," ujar Arcandra.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement