Kamis 03 Jan 2019 19:16 WIB

Angin Kencang Kembali Terjang Bandar Lampung

BMKG meminta warga waspada potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Gita Amanda
Cuaca angin kencang. (ilustrasi)
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Cuaca angin kencang. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Angin kencang kembali melanda Kota Bandar Lampung dan daerah-daerah di Provinsi Lampung pada malam dan siang hari. Sejauh ini belum ada laporan kerusakan rumah warga, dan pohon tumbang, namun warga khawatir angin kencang yang melanda dapat merusak rumah.

“Semalam saya tidak bisa tidur. Angin kencang mulai terjadi malam hari sampai waktu Subuh. Suaranya gemuruh dan merusak tanaman yang berada di pot,” kata Herlina, warga Bandar Lampung, Kamis (3/1).

Ibu dua anak tersebut menyatakan, angin kencang sebenarnya sudah terjadi sejak tiga hari terakhir. Kecepatan angin tidak seperti biasanya sehingga banyak seng rumah warga yang terangkat dan rusak namun belum lepas. Menurut dia, tiupan angin mulai melemah setelah memasuki waktu pagi hari hingga siang.

Nawawi, warga lainnya di Tanjungkarang Barat, mengkhawatirkan pohon tumbang saat angin kencang kembali terjadi. Rumahnya yang dikelilingi pohon alpukat dan mangga, hanya bisa pasrah, karena angin sewaktu-waktu dapat merubuhkan pohon-pohon tersebut. “Saya hanya berdoa agar pohon kami tidak tumbang,” ujar bapak pegawai swasta tersebut.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung telah mengeluarkan peringatan dini, yakni waspada potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang, di wilayah Kabupaten Mesuji, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, Lampung Tengah, Lampung Utara, Waykanan, dan Lampung Timur pada sore hari. Peringatan dini tersebut berlangsung dari Kamis (3/1) sampai Sabtu (5/1).

Keterangan dalam laman bmkg.go.id pada Kamis (3/1) menyebutkan, berdasarkan analisis kondisi atmosfer terkini, pada jam 07.00 WIB pada 31 Desember 2018, teridentifikasi adanya peningkatan tekanan udara di dataran Asia. Selain itu terpantau juga bibit siklon di sebelah utara Indonesia yakni 97W tepatnya di Laut China Selatan. BMKG juga mengidentifikasi adanya bibit siklon tropis 95P di Teluk Carpentaria Australia (sebelah selatan Papua) dan 96S di samudera Hindia (sebelah selatan Jawa).

Dari ketiga bibit siklon yang ada di sekitar Indonesia, bibit siklon 95P yang berada di Teluk Carpentaria yang memiliki kecepatan angin maksimum 25 knots di pusatnya, dan bibit siklon 97W yang berada di Laut Cina Selatan dengan kecepatan angin maksimum 20 knots di pusatnya.

Keduanya berpotensi tinggi menjadi siklon tropis dalam 24-48 jam ke depan. Kondisi ini menyebabkan pergerakan massa udara dari Asia yang bergerak menuju Indonesia mengalami penguatan, sehingga berdampak pula pada potensi peningkatan kecepatan angin, ketinggian gelombang laut, dan potensi hujan lebat di beberapa wilayah di Indonesia.

Wilayah yang diprakirakan akan terdampak angin kencang antara lain, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur bagian utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Maluku.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement