Kamis 03 Jan 2019 20:42 WIB

Kiai Said: Warga NU Terpanggil Sukseskan KH Ma'ruf Amin

Meski NU tak berpolitik tetapi Nahdliyin akan menyukseskan tokohnya di Pilpres 2019.

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 50 ribu warga Nahdlatul Ulama (NU) akan menghadiri pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Mubes) Alim Ulama NU di Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo (PPMAC), Kota Banjar, Jawa Barat pada 27 Februari 2019 mendatang. Kegiatan ini akan dibuka Presiden Joko Widodo dan juga akan ditutup Wakil Presiden Jusuf Kalla. 

Kendati dihadiri puluhan ribu Nahdliyin, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menegaskan pihaknya tidak akan mengarahkan mereka untuk memilih pasangan politik tertentu di Pilpres. 

Karena, menurut dia, tanpa diarahkan pun warga NU sudah terpanggil untuk memenangkan tokohnya. 

"NU bukan partai politik. Tapi warga NU ada rasa terpanggil untuk memenangkan tokohnya, tanpa diarahkan, tanpa dikampanyekan warga NU sudah terpanggil," ujar Kiai Said saat ditanya wartawan di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (3/1). 

Seperti diketahui, tokoh NU yang maju di Pilpres tersebut tak lain adalah Mustasyar PBNU, KH Ma'ruf Amin. Ketua Umum Majelis Ulama (MUI) itu akan berpasangan dengan Joko Widodo untuk berjuang di jalur struktural. 

"Jadi bukan dipanggil, terpanggil untuk menyukseskan tokohnya yang lagi maju di Pilpres ini," ucap Kiai Said.  

Sebelumnya, Ketua Panitai Penyelenggara Munas dan Konbes NU, Eman Suryaman menjelaskan, persiapan kegiatan tersebut sudah dilakukan sejak sebulan yang lalu. 

Menurut dia, kegiatan tersebut akan dihadiri kurang lebih 50 ribu warga NU. 

"Ini undangan resmi kurang lebih 3.000-an. Tapi yang yang akan datang nantinya kurang lebih hampir 50 ribu orang di acara pembukaan," ujar Eman. 

Ketua Bidang Ekonomi PBNU ini mengatakan, Munas dan Konbes NU yang kedua ini akan mengangkat tema "Memperkuat Ukhuwah Wathaniyah untuk Kedaulatan Rakyat". Menurut dia, tema tersebut akan mencakup semua tema, termasuk tentang ekonomi keumatan. 

"Insya Allah dengan tema ini maka akan mencakup semuanya, termasuk pada kegiatan ekonomi kerakyatan atau ekonomi keumatan," jelas Eman. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement