REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Untuk mendukung dan membantu anak-anak yatim dan dhuafa, meraih kesuksesan dan berkreativitas secara maksimal. PKPU Human Initiative (HI) Jawa Barat melaksanakan program Hug, Opportunity, Mentality, dan Education (HOME). Program tersebut merupakan program rumah singgah tempat anak-anak bisa bermain, belajar, mengembangkan diri, berkreatifitas, serta kegiatan edukatif lainnya.
Kepala Cabang PKPU HI Jawa Barat Kiki Rejeki, di Bandung, Kamis (3/1), mengatakan keberadaan HOME diharapkan mampu menjadi salah satu sarana, agar kegiatan belajar anak-anak yatim dan dhuafa lebih berkualitas. Menurutnya masa pertumbuhan anak-anak dalah masa yang cepat dan sangat menentukan masa depannya.
Jika anak-anak diarahkan ke hal-hal yang positif, seperti gemar membaca, senang berkreatifitas, berani mengembangkan bakatnya, akan menjadi modal penting bagi mereka. "Tinggal kita berikan sarana dan prasana penunjangnya. HOME ini diharapkan bisa memfasilitasi anak-anak yatim dan dhuafa itu,” kata Kiki.
Senada dengan Kepala Cabang PKPU HI Jawa Barat, Wakil Bupati Kabupaten Bandung Gun Gun Gunawan menyatakan, perhatian kepada anak-anak sangat penting, termasuk anak yatim dan dhuafa. Menjadikan mereka berdaya, memiliki daya saing tinggi, dan mampu menghadapi masa depan yang lebih baik.
"Jangan sampai anak-anak yatim terlantar, kekurangan gizi, dan sebagainya," ujarnya seperti dalam siaran pers.
Wakil Bupati Bandung juga menyampaikan, peran penting lembaga sosial dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama anak-anak yatim. Perlu kian dikembangkan sinergitas antara pemerintah dan lembaga sosial.
“Dengan adanya lembaga sosial seperti PKPU, pemerintah pun terbantu. Kini saatnya sama-sama membangun masyarakat. Karena untuk membangun masyarakat diperlukan kerja-kerja bersama,” ungkap Wakil Bupati Bandung.
Perlu dijetahui, HOME merupakan rumah singgah untuk anak-anak yatim dan dhuafa. HOME menyediakan sarana dan fasilitas belajar mengajar, berkreatifitas, dan mengembangkan bakat.
Di dalam HOME tersedia ruang belajar, perpustakaan, lab komputer, dan ruang kreatifitas. Di sana anak anak bebas “menjelajah” diri untuk menjadi anak anak yang lebih berkualitas.