REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH — Kerajaan Arab Saudi (KSA) memiliki warisan sejarah dan kisah klasik yang melegenda. Wajar jika KSA memamerkan kekayaannya itu.
Dilansir di Arab News, baru-baru ini, KSA memamerkan sebuah desa Madinah tempo dulu dalam Festival Janadriyah.
Kegiatan itu menawarkan perjalanan menyusuri banyak jalur kenangan di KSA, terutama di desa Madinah.
Pengunjung, yang didominasi generasi milenial mendapat informasi ihwal bagaimana nenek moyangnya tinggal di daerah bersejarah, seperti Yanbu, al-Ula, dan Khaibar.
Kerajinan tangan, lukisan, dan elemen cerita rakyat juga dipajang oleh keluarga setempat.
Desa Madinah menonjol karena tembok besar yang meniru benteng kuno kota.
Sementara pintu masuk desa, meniru gerbang kota Anbariah dan Masri yang terkenal.
Gerbang Shami di bagian belakang desa itu, juga menarik banyak wisatawan karena jejak Hijazi yang berbeda.
Rumah Madinah melukiskan gambaran ihwal bagaimana rumah-rumah dibangun di masa lalu.
Bagaimana orang-orang hidup selama berabad-abad, sejak zaman Nabi Muhammad SAW?
Kepala delegasi perempuan, Maryam al-Hamed, mengatakan pengunjung festival memiliki kesempatan mengeksplorasi puisi, dokumenter, ceramah daerah, dan seminar tentang landmark kota yang terkenal ini. Bahkan, sejarah dan perkembangan Masjid Nabawi.
Pengrajin kota, terutama tukang tembaga sangat terkenal dengan karya uniknya.
Mereka menggunakan tembaga dalam segala hal, mulai dari ceret dan barang-barang dapur, hingga set piring tembaga saat itu.
Madinah adalah rumah bagi banyak pengrajin terampil di industri besi, yang membuat lampu dan lentera, di antara barang-barang penting lainnya.
Pengunjung dapat menemukan toko-toko itu di bagian pasar desa Madinah. Selain itu, pengunjung juga dapat menyaksikan sakka, yang biasa membawa air, dan fawakherji, yang membuat tembikar langsung di tempat kerja mereka.