Jumat 04 Jan 2019 05:00 WIB

Alquran di Kongres AS, dari Misionaris Kini Melantik Muslim

Tlaib resmi dilantik menjadi anggota Kongres AS.

Rep: Adysha Citra R/ Red: Teguh Firmansyah
Rashida Tlaib.
Foto: AP
Rashida Tlaib.

REPUBLIKA.CO.ID,  Salah satu muslimah pertama yang menduduki kongres AS Rashida Tlaib resmi dilantik pada Kamis (3/1). Ia dilantik memakai Alquran milik presiden AS ketiga Thomas Jefferson. Alquran yang digunakan untuk mengambil sumpah Tlaib ini ternyata memiliki sekelumit kisah yang cukup berliku.

Alquran ini sudah berusia ratusan tahun. Kita suci dengan terjemahan berbahasa Inggris ini dicetak pada 1734 dan sekarang disimpan di Library of Congress.

Hal menarik lain dari Alquran ini adalah kisah di baliknya. Alquran Jefferson pada mulanya diproduksi untuk keperluan missionaris di negara-negara Islam.

Hal ini diungkapakn oleh penerjemah George Sale dalam kata pengantarnya kepada pembaca.

Meski Sale sendiri menentang konversi paksa terhadap Muslim dan mengakui kebajikan-kebajikan dalam ajaran Muhammad SAW, ia tetap melihat Islam sebagai sesuatu yang asing.

Seorang ahli menilai hasil terjemahan Sale merupakan contoh intoleransi agama di masa-masa awal Amerika Serikat. Meski mulanya milik Jefferson diproduksi untuk keperluan missionaris, penggunaan Alquran ini dalam pelantikan Tlaib dinilai tepat.

Baca juga,  Tlaib Disumpah di Kongres AS dengan Alquran Milik Jefferson.

Alasannya, Al Quran milik Jefferson ini mencerminkan dua kebenaran mengenai hubungan Amerika dengan Muslim yang perlu dipahami banyak orang.

Di satu sisi, seperti yang diungkapkan Tlaib, eksistensi Alquran ini telah menunjukkan bahwa Islam telah menjadi bagian dari sejarah Amerika sejak awal.

Di sisi lain, Alquran ini juga mencerminkan ketakutan dan kesalahpahaman yang dimiliki Amerika terhadap Muslim.

Seperti dilansir The Washington Post, saat ini Muslim telah menjadi bagian dari Amerika. Namun di saat yang sama juga muncul prejudis Anti-Muslim di Amerika.

"Ini penting bagi saya karena banyak warga Amerika yang memiliki anggapan bahwa Islam entah mengapa asing bagi sejarah Amerika," ungkap Tlaib terkait penggunaan Al Quran Jefferson dalam upacara pelantikannya.

Tlaib bukanlah anggota kongres Muslim pertama yang dilantik dengan Alquran milik Jefferson. Sebelumnya, Alquran ini pernah digunakan untuk melantik anggota kongres Muslim pertama di Amerika yaitu Keith Ellison pada 2007.

Saat Ellison memilih Alquran milik Jefferson untuk pengambilan sumpahnya, sempat terjadi kontroversi di Amerika Serikat. Seorang anggota kongres dan komentator konservatif bahkan menentang keras dan melontarkan kecaman terkait hal ini.

"Nantinya akan ada lebih banyak Muslim yang terpilih dan meminta penggunaan Alquran ini," ujar anggota kongres Virgil Goode dalam surat yang ditujukan kepada konstituen kala itu.

Karena sejarah panjang ini, Alquran milik Jefferson dinilai sebagai simbol penting yang menggambarkan dualitas kehidupan Muslim di Amerika. Di satu sisi Muslim terlibat dan di sisi lain Muslim terpinggirkan.

Bila dulu Aquran ini dulu digunakan untuk keperluan missionaris karena Amerika melihat Islam sebagai hal asing, kini Alquran tersebut digunakan untuk melantik seorang Muslim agar menjadi bagian dari pemerintahan Amerika Serikat.

"Seperti banyaknya hal yang tak sempurna di masa lalu kita, Al Quran milik Jefferson tidak dapat diubah. Tapi melalui upaya kita untuk menanamkan makna yang baru (pada Alquran ini), kesalahan masa lalu mungkin bisa ditebus," ungkap Yair Rosenberg dalam The Washington Post.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement