Jumat 04 Jan 2019 05:16 WIB

Tempat Golf Milik Trump Disebut Pekerjakan Imigran Gelap

Secret Service sempat memeriksa semua pegawai saat Trump maju sebagai capres.

Rep: Adysha Citra R/ Red: Teguh Firmansyah
Donald Trump
Foto: AP
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, Trump National Golf Club di Bedminster milik Presiden AS Donald Trump menjadi sorotan karena diduga mempekerjakan imigran gelap secara ilegal. Salah satu imigran gelap Emma Torres (43) angkat bicara mengenai pekerjaan ilegalnya di klub golf milik Trump tersebut.

Torres merupakan imigran gelap ketiga yang mengaku kepada publik bahwa ia bekerja kepada Trump secara ilegal. Torres mengatakan, ia menggunakan nomor jaringan pengaman sosial palsu untuk melamar pekerjaan di klub golf milik Trump.

Mulanya, Torres bekerja di bagian rumah tangga di klub golf tersebut. Seiring berjalannya waktu, Torres mengalami kenaikan jabatan hingga akhirnya menjadi asisten chef.

Pada 2016, para pegawai di Trump National Golf Club mulai masuk ke dalam pengawasan Secret Service karena Trump maju sebagai kandidat calon presiden. Kala itu, Secret Service meminta daftar para pekerja yang ada di Trump National Golf Club.

Mengetahui hal ini, Torres segera mendatangi pihak HRD Trump National Golf Club karena dia menggunakan nomor Social Security palsu ketika melamar pekerjaan. Torres yang kebingungan kemudian ditenangkan oleh pihak HRD.

"Tidak apa-apa, bukan masalah," ujar salah satu pegawai HRD kepada Torres seperti dilansir Business Insider.

Torres mengatakan pegawai tersebut kemudian menghapus nama Torres dari daftar nama-nama pegawai yang akan diberikan kepada Secret Service. Tak hanya itu, pegawai tersebut juga menanyakan nama-nama imigran gelap lain kepada Torres.

Nama-nama tersebut juga dihapuskan dari daftar nama pegawai yang dilaporkan kepada Secret Service.

Berkat hal ini, Torres tidak diperiksa oleh Secret Sercive. Akan tetapi sebagai asisten chef di klub tersebut, Torres mendapatkan tugas untuk membuat roti lapis bagi agen-agen Secret Service yang datang berkunjung ke Trump National Golf Club.

Torres juga bercerita bahwa ia mendapatkan pujian dan tips dari Trump ketika ia pertama kali bekerja pada 2015 hanya di bagian bersih-bersih. Meski begitu, Torres mulai merasa marah kepada Trump ketika Trump melontarkan kritik terkait imigran selama masa kampanye.

"Ketika ia terpilih dalam pemilu, rasa takut menyerang saya. Saya merasa saya berada dalam kandang macan. Saya harus pergi," ungkap Torres.

Baca juga, Donald Trump Perluas Sasaran Deportasi Imigran Ilegal di AS.

Beberapa minggu sebelumnya, dua perempuan lain muncul ke muka publik dan mengaku telah bekerja di Trump National Golf Club secara ilegal selama bertahun-tahun. Salah satu perempuan tersebut, Victorina Morales, mengaku tersinggung atas ucapat Trump mengenai imigran dan ingin menyarakan pendapatnya meski ia harus menghadapi risiko deportasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement