REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura, Provinsi Papua menyebutkan gempa bumi berkekuatan 4,2 Skala Richter (SR) yang mengguncang Kabupaten Jayapura pada Jumat (4/1) sekitar pukul 08.15 WIT tidak berpotensi tsunami. Kepala BBMKG Wilayah V Jayapura Petrus Demon Sili mengatakan guncangan akibat gempa tektonik di wilayah Kabupaten Jayapura itu juga dirasakan di Heram, Abepura, hingga Kota Jayapura.
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi terjadi pada pukul 08.15 WIT dengan kekuatan Magnitudo 4.2 SR. Pusat gempa di koordinat 2.46 Lintang Selatan (LS) dan 140.55 Bujur Timur (BT), tepatnya di darat pada 13 kilometer timur laut Kabupaten Jayapura, dengan kedalaman 10 kilometer.
Ia mengatakan penjalaran getaran gempa itu dirasakan cukup signifikan. Berdasarkan laporan masyarakat, kata dia, dampak gempa bumi berupa guncangan dirasakan dalam skala intensitas III MMI di Sentani, III MMI di Heram, dan II-III MMI di Kota Jayapura.
Ditinjau dari kedalaman hiposenter, katanya, berupa gempa dangkal akibat aktivitas sesar lokal yang melintas di wilayah Kabupaten Jayapura. Ia mengatakan kekuatan gempa bumi itu tidak cukup besar untuk membangkitkan perubahan di dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami.
"Hingga saat ini belum terjadi gempa susulan sampai berita ini dilaporkan pukul 08.40 WIT," ujarnya di Jayapura, Jumat (4/1).
Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan beraktivitas seperti biasanya. "Khusus masyarakat di daerah pesisir pantai diimbau agar tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab, karena gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami," kata dia.