REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari ini, 4 Januari 2019 merupakan hari lahirnya Harian Republika. Di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 ini, Republika mengambil tema "Fanatik pada Kualitas Karya".
“Alhamdulillah, Republika sudah menapaki usia 26 tahun yang sebenarnya untuk ukuran lembaga pers ini masih muda,” kata Pimpinan Redaksi (Pemred) Republika, Irfan Junaidi, Jumat (4/1).
Di usianyanya yang ke-26 ini, dengan mengambil tema "Fanatik pada Kualitas Karya", Republika mencoba memposisikan diri untuk tidak lagi mendikotomikan media cetak atau digital. Republika, kata Irfan, memposisikan diri sebagai institusi yang harus menyajikan konten-konten berkualitas.
“Sehingga nanti mau masuk ke platform apapun tidak jadi isu, mau lewat kertas, lewat digital, udara, air, gelombang, seluas-luasnya,” kata Irfan.
Fanatisme pada kualitas karya ini, kata Irfan, adalah untuk menciptakan karya-karya yang lebih berkualitas, karya-karya yang dibutuhkan masyarakat. Sehingga Republika tidak lagi mendefinisikan dirinya sebagai koran maupun online, namun memposisikan diri sebagai akar bagi perkembangan apapun di atasnya.
“Republika sebagai akar bagi pertumbuhan segala jenis yang ada di atasnya, mau itu koran, digital, buku, event, itu harus mengakar dan harus tumbuh di atas akar yang lebih kuat,” ungkap Irfan.
Di usia ke-26 ini, lanjut Irfan, Republika juga diharapkan semakin mampu untuk memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang semakin inovatif, semakin kreatif, dan semakin memiliki berbagai perkembangan. Menurutnya inilah kunci agar Republika semakin berkualitas.
“Kalau SDM punya gaya inovasi yang tinggi, profesionalitasnya bagus, Insyaallah konten-konten yang diberikan ke masyarakat itu akan kredibel dan berkualitas,” kata Irfan.
Kemudian sebagai bagian dari Tanah Air, Republika memiliki tanggung jawab besar untuk bersama-sama memajukan bangsa. Yakni dengan cara tetap menebarkan konten-konten yang optimistis, tidak larut pada persoalan kehidupan yang tidak substansial dan berusaha untuk terus memberikan solusi-solusi terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat Indonesia.