REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhammad Faozal mengatakan, objek wisata pada jalur pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) masih ditutup. Berbeda dengan kawasan tiga gili di Kabupaten Lombok Utara dan Pantai Senggigi di Lombok Barat yang sudah mulai didatangi wisatawan, objek wisata di TNGR masih belum bisa beroperasi secara normal.
"Sejak gempa pada Juli, atraksi kita seperti TNGR yang sampai hari ini belum normal lewat dua jalur pendakian utama (Sembalun dan Senaru)," ujar Faozal di Mataram, NTB, Jumat (4/1)
Jalur pendakian Sembalun di Lombok Timur dan Senaru di Lombok Utara memang ditutup sementara waktu akibat gempa. Balai TNGR belum dapat memutuskan pembukaan kembali jalur pendakian Senaru dan Sembalun. Selain dampak gempa, penutupan jalur pendakian Gunung Rinjani merupakan hal yang rutin dilakukan Balai TNGR pada Januari hingga Maret karena faktor cuaca.
Meski begitu, kata Faozal, Balai TNGR bersama Pemprov NTB membuka jalur pendakian Aik Berik di Lombok Tengah sebagai upaya alternatif bagi para pendaki.
"Desember kemarin ada rekomendasi dari Balai TNGR untuk menggunakan jalur Aik Berik walau belum maksimal dan belum sepopuler dua jalur pendakian Senaru dan Sembalun," kata Faozal menambahkan.