REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) menargetkan pendapatan usaha pada tahun ini dapat mencapai Rp 54 triliun. Direktur Keuangan Waskita Karya Haris Gunawan mengatakan pendapatan tersebut ditargetkan dengan laba bersih senilai Rp 4,1 triliun.
Putra menjelaskan laba Waskita Karya pada 2018 mengalami pertumbuhan pada 2018. "Per Desember 2017 laba kita Rp 4,2 triliun. Selanjutya per September 2018 laba kita sudah capai Rp 4,3 triliun," kata Haris dalam konferensi pers di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (4/12).
Selama tiga tahun terakhir, haris memastikan Waskita Karya mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 100,31 persen. Menurutnya, pertumbuhan pendapatan Waskita Karya sejak 2017 sampai 2018 akan mengalami peningkatan.
Haris menargetkan pertumbuhan pendapatan Waskita Karya pada 2018 menjadi 10 persen. "Kita belum sebutkan angkanya karena kita saat ini masih dalam proses audit. Jadi pasti akan naik tapi belum bisa sebutkan angkanya. Laba bersih juga ikut melonjak delapan persen," jelas Haris.
Selain itu, Haris mengatakan saat ini Waskita Karya juga sudah menerima pembayaran atas proyek dan dana talangan tanah sebesar Rp 36,75 trillun sepanjang 2018. Pembayaran proyek tersebut, kata dia, diterima atas pembayaran beberapa proyek jalan tol.
Jalan tol tersebut yaitu Batang-Semarang sebesar Rp 5,75 triliun, proyek lintas rel terpadu (LRT) Palembang sebesar Rp 3,9 triliun, proyek Tol Pasuruan-Probolinggo sebesar Rp 2,1 triliun, dan proyek Tol Salatiga-Kartasura sebesar Rp 2 trillun.
Begitu juga dengan proyek ruas Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung senilai Rp 1,96 triliun dan penerimaan proyek lainnya sebesar Rp 18,23 triliun serta adanya pengembalian dana talangan tanah sebesar Rp 2,8 triliun.