Sabtu 05 Jan 2019 00:07 WIB

Bandara Kertajati Buka Dua Rute Baru

Dua rute baru tersebut akan memulai penerbangannya pada 11 Januari 2019.

Suasana Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat yang masih sepi setelah enam bulan beroperasi. Padahal fasilitas dan bangunan yang dibuat sudah bertaraf internasional seperti Terminal 3 Bandara Soetta.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Suasana Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat yang masih sepi setelah enam bulan beroperasi. Padahal fasilitas dan bangunan yang dibuat sudah bertaraf internasional seperti Terminal 3 Bandara Soetta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Bandara Internasional Jawa Barat, Kertajati, Kabupaten Majalengka membuka dua rute barunya oleh maskapai Lion Air di awal 2019 yakni Kertajati (KJT) - Halim Perdanakusuma (HLP) dan Kertajati - Yogyakarta (JOG) dan dua rute baru tersebut akan memulai penerbangannya pada 11 Januari 2019.

"Mengawali tahun 2019 ini, Alhamdulilah rute-rute baru dari dan ke Bandara Kertajati bertambah. Penerbangan ini merupakan rute favorit," kata Direktur PT BIJB Muhamad Singgih di Kota Bandung, Jumat (4/1).

Selain itu maskapai penerbangan berbiaya murah ini juga melayani penerbangan yang menjadi rute favorit yakni Kertajati - Balikpapan (BPN). Rute ini juga sebelumnya dilayani maskapai bintang lima, Garuda Indonesia dan rute-rute baru menandai dibukanya penerbangan domestik oleh maskapai Lion Air dan sebelumnya maskapai tersebut sudah melayani penerbangan internasional rute Kertajati - Madinah untuk penerbangan Umrah sejak Oktober 2018.

Singgih mengatakan, bertambahnya penerbangan dari Bandara Kertajati ini menandakan kebutuhan konektivitas masyarakat Jawa Barat khususnya wilayah Cirebon - Indramayu - Majalengka dan Kuningan  (Ciayumajakuning) cukup besar.

Terlebih hitungan cathcment area atau wilayah cakupan di Ciayumajakuning plus Subang dan Sumedang serta Tegal dan Brebes mencapai 17 juta.

"Melihat pasar penumpang yang besar tentu kita sebagai bandara yang belum genap satu tahun beroperasi dan maskapai harus bisa terus mensosialisasikan penerbangan yang ada," kata Singgih.

Menurut Singgih, masuknya Lion Air ke Bandara Kertajati akan menambah daftar pilih terbang masyarakat dan satu demi satu masuknya maskapai akan mempermudah konektivitas dan menjadikan Kertajati sebagai hub di Jawa Barat untuk terbang ke penjuru negeri.

"Ini akan menambah pilihan masyarakat untuk menentukan penerbangannya dari dan ke Kertajati. Sekarang bagaimana caranya kita Bandara dan maskapai harus memenuhi keterisian penumpang," kata Singgih.

Frekuensi penerbangan Lion Air mulai 11 Januari dibuka setiap hari untuk rute Balikpapan, terlebih dahulu pesawat landing di Kertajati pukul 12.00 WIB kemudian melakukan penerbangan sebaliknya 13.40 WIB.

Untuk rute Yogyakarta, frekuensi penerbangan dilakukan sepekan tiga kali yakni, Senin, Rabu dan Jumat. Penerbangan dari Kertajati dilakukan pukul 13.50 WIB sedangkan dari Yogyakarta pukul 12.20 WIB.

Adapun untuk rute Jakarta, pesawat lepas landas dari Halim Perdanakusuma pukul 10.35 WIB dan sebaliknya pesawat terbang dari Kertajati pukul 11.55 WIB.

Frekuensi penerbangan menuju Jakarta yakni Selasa, Kamis dan Sabtu. Sebelum Lion Air, maskapai Citilink sudah melayani penerbangan Kertajati ke Surabaya dan Medan pulang pergi.

Ada juga maskapai Garuda Indonesia untuk penerbangan Kertajati ke Lampung - Palembang - Balikpapan - Tarakan dan sebaliknya. Maskapai domestik TransNusa juga melakukan perintisan penerbangan di wilayah Barat Indonesia dengan membuka rute Semarang dan Lampung.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement