REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG – Untuk mencapai target Muba (Musi Banyuasin) Maju Berjaya 2022 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muba merekrut sarjana strata satu (S 1) untuk selanjutnya diturunkan ke desa-desa di daerah tersebut melalui program Sarjana Bina Desa (SBD).
“Bekerjasama dengan Universitas Islam Negeri Raden Fatah, Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin telah merekrut 30 orang sarjana S1 yang ditempatkan di desa-desa melalui program sarjana bina desa,” kata Bupati Muba Dodi Reza Alex, Jumat (4/1).
Bupati Dodi Reza Alex yang didampingi Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Pemkab Muba, Opi Palupi, menjelaskan sarjana peserta SBD menjadi perpanjang tangan Pemkab Muba dalam pembangunan bidang keagamaan.
“Program Sarjana Bina Desa ini merupakan tindak lanjut merealisasikan visi misi Bupati dan Wakil Bupati dalam mensukseskan Muba Maju Berjaya 2022,” ujarnya.
Menurut Kabag Kesra Opi Palupi, program SBD 2019 sedikit berbeda dengan program SBD 2018. “Pada program SBD 2019 akan ditempatkan dua orang sarjana di setiap kecamatan. Pada 2018 sarjana peserta SBD tersebar di setiap desa.”
Opi Palupi mengingatkan, walau peserta program SBD 2019 di ditempatkan di kecamatan namun mereka tetap harus berkunjung dan mendatangi desa-desa di setiap wilayah tugas kecamatan masing-masing.
Mengenai tugas pokok dan fungsi peserta program SBD, menurut Opi Palupi, para sarjana tersebut adalah sebagai motor pembangunan keagamaan di desa. “Salah satu tugas mereka memberantas buta huruf Alquran. Juga menjadi peneliti peta dakwah dan pelaksana pesantren rakyat di Muba,” ujarnya.
Setelah dilakukan seleksi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah, sebanyak 30 peserta program Sarjana Bina Desa yang dinyatakan lulus. Seleksi berlangsung 28-29 Desember 2018 di LP2M.
“Peserta yang lulus akan melakukan registrasi pada 7 Januari 2019 di Sekretariat Daerah Pemkab Muba,” ujar Opi Palupi.