REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Novel karangan Ika Natassa kembali diadaptasi menjadi film layar lebar. Setelah sebelumnya ada Critical Eleven, kini giliran Antologi Rasa yang akan tayang pada 14 Februari mendatang. Menurut Ika, proses adaptasi tidak sama dengan meng-copy paste novel menjadi skenario film.
"Ini bukan ambil plek dari buku ke film karena yang dipindahkan adalah perasaan. Kami ingin rasa yang hadir di hati pembaca novel sama dengan rasa yang hadir saat menonton filmnya," ungkap novelis yang juga berprofesi sebagai bankir ini dalam konferensi pers, Jumat (4/1).
Ia mengatakan sampai hari ini belum menyaksikan hasil akhir film tersebut. Selain masih dalam tahap finishing, Ika ingin memberikan kejutan untuk dirinya sendiri. Antologi Rasa diproduksi oleh Soraya Intercine Films dengan menggandeng sutradara Rizal Mantovani. Sementara itu penulisan naskah dipercayakan kepada Ferry Lesmana.
Ferry mengatakan menggarap film Antologi Rasa punya tantangan tersendiri. Ada beberapa novel yang minim dalam plot dan karakter sehingga penulis naskah harus mengembangkan sendiri. Namun novel Antologi Rasa punya banyak materi yang menarik untuk diolah.
"Banyak bahan menarik sehingga kita ambil jiwanya untuk jadi film berdurasi dua jam. Tetapi film itu harus tetap bisa membuat penonton merasakan feeling yang sama seperti ketika membaca novel. Itu tantangannya," terang Ferry.
Antologi Rasa berkisah tentang cinta yang terjalin antara tiga sahabat yaitu Harris, Keara, dan Ruly. Keara yakin sekali cinta sejatinya adalah Ruly, teman sekantor yang sudah digila-gilainya selama empat tahun. Keara meyakini sahabat baiknya itu adalah pria terbaik dalam hidupnya.
Dengan setia, Keara menunggu Ruly meski ia sendiri menyadari kalau yang dicintai Ruly adalah Denise, teman sekantor mereka yang sudah menikah. Di sisi lain ada Harris yang selalu mendambakan cinta Keara. Peran sebagai Harris diberikan kepada Herjunot Ali. Sedangkan Keara dan Ruly masing-masing diperankan oleh Carissa Perusset dan Refal Hady.