REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bermain sebagai tokoh utama dalam film yang diadaptasi dari novel ternyata menjadi tekanan tersendiri bagi Carissa Perusset. Dia mengatakan tekanan itu muncul lantaran novel tersebut best seller.
Carissa memang ditunjuk untuk memerankan tokoh Keara dalam film Antologi Rasa dari novel karya Ika Natassa. Saat terpilih usai menjalani kasting, dirinya justru merasa panik. "Saya sudah baca bukunya lalu ikut kasting. Saat terpilih menjadi Keara tekanannya luar biasa karena buku ini punya banyak penggemar," ujarnya saat ditemui dalam konferensi pers film Antologi Rasa, Jumat (4/1).
Agar sukses membangun karakter Keara, perempuan kelahiran 9 Februari 1998 ini memiliki pelatih akting. Tantangan lain yang juga menghadang gadis berdarah Swiss-Jawa tersebut adalah dirinya yang belum fasih berbahasa Indonesia kala itu.
Sebagai pendatang baru, beradu akting dengan lawan main yang lebih senior seperti Herjunot Ali dan Refal Hady juga menjadi tekanan tersendiri. "Junot dan Refal kan sudah berpengalaman sedangkan aku pendatang baru. Gugup juga tapi untung mereka baik dan banyak membantu aku di lokasi syuting," terangnya.
Carissa juga memuji Rizal Mantovani sebagai sutradara yang sabar saat bekerja dengan para kru dan pemain di Antologi Rasa. Jika tak ada aral melintang, film Antologi Rasa dijadwalkan tayang di bioskop pada 14 Februari mendatang. Di film tersebut, Keara menuturkan berakting dengan karakter yang jauh dari karakter aslinya di dunia nyata.
"Keara dan saya itu berbeda. Keara selalu pakai sepatu hak tinggi dan itu bukan saya banget. Keara juga seorang business woman tapi saya sebenarnya belum setua itu," imbuhnya. Carissa menjanjikan penokohan Keara di film akan sama dengan penokohan di novel termasuk memasukkan detil Keara yang menggemari John Mayer. Dengan demikian diharapkan Keara membawa emosi yang sama kepada pembaca yang menonton film itu.