REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Juru bicara Kantor Hak Asasi Manusia PBB Ravina Shamdasani mengatakan persidangan yang digelar Arab Saudi atas kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi masih belum mencukupi. Dia menyerukan adanya penyelidikan independen terhadap kasus tersebut.
“Dari awal kasus ini, kami telah mendesak keadilan. Kami telah menyerukan penyelidikan independen dengan keterlibatan internasional, "kata Shamdasani pada Jumat (4/1), dikutip laman Anadolu Agency.
Dia pun mengomentari tentang tuntutan mati yang diajukan kepada lima tersangka pembunuhan Khashoggi dalam persidangan di Saudi. Shamdasani menegaskan pihaknya selalu menentang hukuman mati.
"Kami menyadari persidangan ini yang sedang berlangsung di Arab Saudi, tetapi ini tidak cukup," ujar Shamdasani menambahkan.
Baca juga, 5 Pelaku Pembunuhan Khashoggi Dituntut Hukuman Mati
Pengadilan Arab Saudi telah menggelar sidang perdana kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, Kamis (3/12). Sebanyak 11 tersangka yang terlibat dalam pembunuhan Khashoggi dihadirkan.
Kantor Jaksa Penuntut Umum Saudi mengatakan, lima tersangka di antaranya telah dituntut hukuman mati. Kendati demikian, mereka mengklaim penyidikan atas kasus tersebut masih terus berjalan.
Khashoggi dibunuh dan dimutilasi di gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober. Kendati otoritas Turki dan Saudi telah mengonfirmasi bahwa Khashoggi dibunuh, tapi hingga kini jasadnya belum ditemukan.