REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence dan ratusan pejabat pada pemerintahan Trump lainnya tidak akan menerima kenaikan gaji menyusul penutupan sebagian pemerintah yang memasuki pekan ketiga.
Penundaan kenaikan gaji pejabat tersebut merupakan buntut kegagalan anggota parlemen dalam menyetujui anggaran pemerintah pada 21 Desember. Rencana kenaikan gaji pejabat setiap tahun tak berlaku pada Sabtu.
Politico yang melansir Washington Post menyebutkan, dalam sebuah memorandum yang dikeluarkan pada Jumat (4/1) dari Kantor Manajemen Personalia, Penjabat Direktur Margaret Weichert menuliskan bahwa akan lebih bijaksana bagi lembaga untuk terus membayar para pejabat politik senior sesuai gaji sebelumnya sampai undang-undang alokasi diberlakukan yang akan mengklarifikasi status pembekuan gaji.
Presiden AS Donald Trump mengatakan dalam konferensi pers pada hari itu juga bahwa dia mungkin akan mempertimbangkan meminta pejabat pemerintah untuk menolak kenaikan gaji. Meski demikian, dalam wawancara terpisah pada Sabtu, Pence terlihat hanya mengangguk ketika ditanya apakah dia akan menolak kenaikan gaji.
Sebagian operasional pemerintahan AS berhenti sementara atau shutdown setelah tak ada kesepakatan anggaran pemerintah yang diajukan ke Kongres. Hal itu terjadi karena adanya perdebatan soal anggaran pembangunan tembok perbatasan Meksiko yang direncanakan Donald Trump.