REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi masih menyelidiki pelaku pembunuhan terhadap Nurhayati (36), yang ditemukan tewas di Tower Chrysant Lantai 16, Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat. Sejauh ini, kepolisian telah memeriksa enam saksi untuk dimintai keterangan awal mula penemuan jasad tersebut.
"Sudah enam saksi diminta keterangannya, empat orang dari pihak security dan dua orang dari pihak pengelola. Di tubuh korban ditemukan ada luka tusukan," ujar Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Purwadi saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (6/1).
Purwadi mengatakan, saat ini jenazah korban berada di RSUD Cempaka Putih, Jakarta Pusat, untuk kepentingan autopsi. Polisi juga belum bisa memastikan apakah Nurhayati terbunuh setelah terlibat pertengakaran, seperti keterangan dari beberapa saksi.
"Belum bisa dipastikan (berawal dari pertengkaran), masih didalami dan pemeriksaan saksi-saksi. Nanti kalau sudah diungkap pasti akan ada rilis," katanya.
Sebelumnya diberitakan, kehebohan terjadi di kawasan Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat, lantaran terdengar suara keributan seperti orang sedang berkelahi. Namun ketika warga melakukan pengecekan, ditemukan sesosok jenazah wanita yang dipastikan korban pembunuhan.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu membenarkan pembunuhan tersebut namun belum bisa menjelaskan lebih lanjut. “Benar ada pembunuhan di sana (Apartemen Green Pramuka),” kata dia kepada Republika, Ahad (6/1).
Adapun identitas korban pembunuhan adalah Nurhayati (36), yang jenazahnya ditemukan pada Sabtu (5/1) sekitar pukul 17.30 WIB di lorong Tower Chrysant lantai 16, Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat. Jenazah pun langsung dibawa ke RSUD Cempaka Putih, Jakarta Pusat, guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut.