REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal merevitalisasi lima taman pada tahun 2019 ini. Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta, Suzi Marsitawati mengatakan, kelima taman kota yang sudah lama akan diperbaiki dan ditambah sejumlah sarana dan prasarananya.
Suzi menjelaskan, saat ini proyek revitalisasi lima taman sedang dalam proses perencanaan. Setelah itu, pihaknya kemudian akan melanjutkan proses lelang pelaksanan proyek tersebut.
"Sekarang dalam proses perencanaan setelah itu segera kami lelangkan, kami proses pengadaan barang dan jasanya," ujar Suzi saat dihubungi Republika, Ahad (6/1).
Ia memaparkan, taman yang akan direvitaliasi diantaranya Taman Tebet, Taman Langsat, Taman Puring, dan Taman Mataram yang ada di Jakarta Selatan. Satu lagi yang ada di Jakarta Pusat yakni Taman Tugu Tani.
Suzi mengatakan, Pemprov DKI menganggarkan Rp 145 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta. Dalam dokumen Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) 2019, ada kegiatan Penataan Ruang Terbuka Hijau Taman di Wilayah DKI Jakarta dengan anggaran RP 145 miliar.
Menurut Suzy, besaran anggaran yang dipersiapkan Pemprov itu bisa saja hanya digunakan sebagian atau bahkan tak dipakai sama sekali. Sebab, pihaknya masih mengupayakan peran perusahaan swasta dalam program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR).
Ia mengatakan, setiap perusahaan mempunyai tanggung jawab dan kepedulian terhadap ketersediaan ruang terbuka hijau bagi warga Jakarta. Untuk itu, lanjut Suzy, pihaknya masih menjajaki dan mencari pihak perusahaan swasta untuk berpartisipasi mendukung revitalisasi taman-taman tersebut.
"Sebenarnya swasta juga punya kepedulian terhadap ruang terbuka, kami sedang menjajaki mencari pihak swasta yang ingin berpartisipasi untuk mendukung kegiatan ini," kata dia.
Revitalisasi taman kota itu menurut Suzy seperti menambah sejumlah sarana dan prasarana. Diantaranya arena bermain anak serta taman yang lebih ramah terhadap kalangan lanjut usia (lansia) dan penyintas disabilitas.
Sehingga lanjut dia, taman kota akan menjadi tempat interaksi sosial bagi semua kalangan usia. Masyarakat bisa memanfaatkan taman kota sebagai tempat berkegiatan.
"Jadi inginnya masyarakat jadi lebih senang ke taman daripada ke mal, masyarakat bisa gelar tikar, anak-anak bisa guling-gulingan di taman, bisa makan sama keluarga di taman," jelas Suzy.
Selain itu, Suzy menambahkan, Dinas Kehutanan DKI Jakarta juga akan membangun Taman Maju Bersama di 50 lokasi di setiap wilayah Jakarta. Seluruh taman-taman itu akan dikerjakan bersama Suku Dinas Kehutanan di lima kota di DKI Jakarta.
"Kami bangun juga taman yang kalau kami sebut Taman Maju Bersama.Sehingga warga mempunyai alternatif tujuan rekreasi di kotanya," kata dia.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Pantas Nainggolan mendukung rencana Pemprov DKI dalam hal memperbaiki taman-taman yang dapat dimanfaatkan lebih maksimal bagi masyarakat. Menurut dia, banyak taman dengan kualitas yang masih jauh dari standar.
Namun, ia mengatakan, apabila Pemprov DKI hanya memperbaiki lima taman dengan anggaran yang sudah disebutkan di atas, pihaknya akan meminta penjelasan. Pasalnya, besaran anggaran itu bisa untuk memperbaiki lebih banyak taman ataupun menambah ruang terbuka hijau.
"Pada umumnya kami mendukung rencana Pemprov untuk kegiataan penataan ruang terbuka hijau. Namun penggunaan anggaran juga akan kami perhatikan, kami mintai perinciannya," ujar Pantas kepada Republika, Ahad.