Senin 07 Jan 2019 01:19 WIB

Bandara Hingga Taman Nasional AS Mulai Genting

Shutdown pemerintah AS membuat pegawai pemerintah tidak menerima gaji.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
 Bandara Internasional John F Kennedy di New York, Amerika Serikat.
Foto: solutionsbyharper.com
Bandara Internasional John F Kennedy di New York, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dari bandara sampai taman nasional di Amerika Serikat (AS) mulai merasakan dampak shutdown. Badan pemerintah federal yang menjamin keamanan bandara-bandara di AS mengakui adanya peningkatan jumlah karyawan yang berhenti bekerja selama shutdown. 

Administrasi Keamanan Bandara (TSA) AS berharap pegawai-pegawainya tetap bekerja meski tanpa dibayar. Pasalnya, pekerjaan mereka sangat penting dalam menjaga dan memperlancar penerbangan-penerbangan di AS. 

Dalam pernyataan mereka, TSA mengatakan jumlah karyawan yang menyerukan untuk berhenti bekerja sementara selama musim liburan terus meningkat. TSA tidak menyebutkan jumlah karyawan mereka yang berhenti bekerja. 

Tapi sejauh ini seruan itu belum terlalu terdampak karena masih ada 51.739 pegawai yang terus bekerja demi mengawasi jalannya penerbangan-penerbangan di AS. Dampak seruan untuk berhenti bekerja sementara ini masih sesuai dengan standar TSA. 

"TSA mengawasi situasi ini dengan ketat, efektifitas keamanan tidak dapat dikompromi," kata pernyataan TSA tersebut, Sabtu (6/1).

Departemen Keamanan Dalam Negeri AS dan Presiden Donald Trump menyerang balik seruan tersebut. Mereka mengatakan jika pegawai TSA berhenti bekerja maka akan mengancam penerbangan-penerbangan di AS. Para pejabat Gedung Putih dan anggota legislatif AS sedang melakukan perundingan untuk menghentikan shutdown yang sudah memasuki hari ke-15.   

Negosiasi untuk menghentikan shutdown ini masih jalan di tempat. Pasalnya, Trump bersikukuh meminta anggaran 5,6 miliar dolar AS untuk membangun tembok perbatasan dengan Meksiko. Kebijakan yang sangat ditentang oleh oposisi Trump yakni partai Demokrat yang kini menguasai Kongres. 

Juru bicara TSA Michael Bilello mengatakan di media sosial Twitter sebanyak 5,5 persen pekerja TSA di Dallas, Fort Worth International Airport sedikit berpengaruh dengan seruan berhenti bekerja ini. Tapi ia menjamin sebelum masuk pesawat seluruh penumpang akan diperiksa. 

Tidak hanya bandara, beberapa tempat yang dikelola oleh pemerintahan AS juga mulai terdampak shutdown. Kini Lembaga Swadaya Masyarakat (AS), bisnis dan pemerintahan Negara Bagian di seluruh AS mengerahkan dana dan sukarelawan agar taman-taman nasional di AS tetap dibuka, bersih, dan aman untuk dikunjungi.

Tapi langkah-langkah pencegahan tersebut tidak dapat membuat beberapa taman nasional tetap dibuka. Di beberapa taman nasional terjadi penimbunan sampah. Beberapa kelompok sukarelawan mengatakan dana mereka hampir hampis jika Trump dan partai Demokrat masih belum bisa sepakat sehingga shutdown masih terus dilanjutkan.  

"Taman nasional pantas mendapatkan sesuatu yang lebih baik dibandingkan sekadar perawatan tambalan," kata CEO the Trust for Public Lands, Diane Regas dalam suratnya ke Trump. 

Dalam surat tersebut Regas juga menyantumkan laporan tentang pencurian, perburuan, dan penumpukan sampah. Regas menegaskan taman-taman nasional di AS membutuhkan dana dan perlindungan atau ditutup sekalian. 

Menteri Dalam Negeri AS yang baru-baru ini mengundurkan diri Ryan Zinke meminta taman-taman nasional AS untuk tetap dibuka. Ia mengatakan para pengunjung seharusnya tidak perlu terdampak terhadap percaturan politik tembok perbatasan dengan Meksiko. Zinke juga mengatakan para pengujung harus menjaga kebersihan taman-taman nasional.  

"Ambil kantong sampah dan ambil beberapa sampah, untuk tetap taman nasional dibuka semua orang harus terlibat," kata Zinke. 

Juru bicara Taman Nasional AS Jeremy Barnum mengatakan pengelola taman nasional AS membuat kesepakatan dengan 60 mitra kerja, pemilik konsensi, dan negara bagian untuk mengelola sampah, membersihkan kamar mandi dan hal-hal dasar lainnya. Di beberapa kasus untuk membuat para pekerja taman nasional tetap bekerja. 

Negara Bagian New York menetapkan undang-undang agar Monumen Nasional Patung Liberty tetap dibuka. Sementara itu, perusahaan swasta mendonasikan toilet portable ke beberapa lokasi di Washington D.c. Yayasan Taman Nasional AS juga bertanggung jawab untuk mengoperasikan dan memperbaiki Pohon Natal Nasional. 

Beberapa LSM mendonasikan uang lebih dari 50 ribu dolar AS agar 15 penjaga Taman Nasional Great Smoky Mountains di Tennessee dan North Carolina tetap bekerja. Di Taman Nasional Joshua Tree di Selatan California para sukarelawan mengangkut sampah, membersihkan kamar mandi, dan melengkapinya dengan tisu toilet. 

"Kami menyebut mereka 'Malaikat Tisu Toilet'," kata Eksekutif Direktur Friends of Joshua Tree. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement