REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi mengakui saat ini masih kekurangan armada truk pengangkut sampah. Hal itu cukup membuat Pemkab Bekasi kewalahan dalam menjangkau sampah rumah tangga di seluruh wilayah kabupaten.
“Truk kami ada 104 armada yang disebar di 23 kecamatan. Kecamatan itu terdiri dari beberapa perumahan dan desa jadi satu truk memegang 2 hingga 3 kecamatan,” kata Dodi di Bekasi, Ahad (6/1).
Menurut Dodi, berdasarkan luas wilayah dan jumlah desa serta perumahan di Kabupaten Bekasi, setidaknya dibutuhkan 325 armada truk sampah agar pengangkutan maksimal. Oleh sebab itu, kurangnya armada truk pengangkut sampah seharusnya menjadi perhatian seluruh instansi di kabupaten untuk ikut berkontribusi dalam pengawasan kebersihan kota. “Kan tidak mungkin semua APBD Kabupaten Bekasi hanya untuk kebersihan, jadi harus bersama-sama,” katanya.
Sementara itu, di Kabupaten Bekasi saat ini terdapat 187 bank sampah yang berada di tingkat RW. Namun, dari 187 bank sampah tersebut baru sekitar 68 bank sampah yang aktif. Menurut Dodi, Pemkab Bekasi saat ini lebih mengutamakan dalam pembangunan bank sampah ketimbang tempat pembuangan sampah terpadu (TPST).
Sebab, lanjut Dodi, bank sampah lebih melibatkan masyarakat untuk mau mengelola sampah sehingga volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan sampah dapat ditekan. “Artinya, masyarakat yang mengelola bank sampah di tanah fasos-fasum (fasilitas sosial-fasilitas umum). Kami bangun lahannya, masyarakat yang mengelola,” kata dia.