REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Sebanhyak tiga orang tewas dalam penembakan yang terjadi di arena boling dan karaoke populer di Los Angeles, Jumat (5/1) malam waktu setempat. Saat penembakan terjadi para pengunjung berlarian berusaha menyelamatkan nyawa mereka.
Polisi setempat langsung mendatangi lokasi kejadian ketika menerima telpon adanya penembakan di Gable House Bowling. Saat tiba di sana mereka menemukan tujuh orang terkena tembak.
"Tiga orang dinyatakan tewas di tempat dan dua orang lainnya di bawa ke rumah sakit," kata Sersan Kepolisian Pantai Torrance Ronald Harris. Sabtu (6/1).
Harris mengatakan sementara itu dua orang sisanya memilih untuk mencari pertolongan medis sendiri. Pihak berwenang belum mengidentifikasi korban maupun tersangka.
Mereka juga belum mengungkapkan apa yang menyebabkan penembakan tersebut terjadi. Para saksi mata mengatakan penembakan terjadi ketika ada dua kelompok berkelahi di lokasi kejadian.
Dwayne Edward (60 tahun) mengatakan ia menerima telepon dari keponakannya yang memberitahunya anak laki-lakinya Astin Edwards, 28 tahun, menjadi salah satu korban tewas penembakan tersebut. Edwards mengatakan keponakannya berkata Astin berusaha melerai dua kelompok yang berkelahi tempat ketika terdengar suara kokangan senjata.
"Saya pikir ini hanya mimpi dan saya terbangun, dia anak baik, saya tidak mengerti mengapa ini bisa terjadi," kata Edward kepada polisi.
Salah seorang ibu yang sedang berduka Anglean Hubbard mengatakan putranya Robert Meekins (28) juga ingin melerai perkelahian itu. Hubbard mengatakan Meekins adalah teman Astin Edwards. Ia yakin putranya membantu Astin dan terkena tembakan.
"Tapi saya pikir putra saya tidak pantas mati, anak saya orang yang penyanyang, ia mencintai hidup, mencintai putranya, dan sayang keluarga, tidak ada yang bisa membayangkan apa yang sedang saya lalui," kata Hubbard.
Korban tewas lainnya bernama Michael Radford yang baru berusia 20 tahun. Kakak perempuannya Latrice Dumas mengatakan Radfor orang yang gembira dan seorang pelindung.
"Itulah bagaimana ia terlibat dengan hal ini, ia mencoba untuk melindungi mereka," kata Dumas, kepada surat kabar setempat, Torrance Daily Brezze.
Salah seorang saksi mata Wes Hamad (29 tahun, mengatakan saat kejadian ia sedang bermain bowling dengan keponakan dan sepupunya. Lalu ia melihat perkelihan dua kelompok besar. Hamad mengatakan perkelahian itu berlangsung selama lima menit dan menghalangi pintu masuk. Akhirnya perkelahian itu membuat suasana benar-benar kacau.
"Saya genggam tangan keponakan saya dan mulai lari sejauh mungkin dari arena bowling, saat kami lari kami mendengar ada 15 letusan suara tembakan," kata Hamad.
Ketika ia meninggalkan arena bowling tersebut ia melihat seorang perempuan sedang menangisi laki-laki yang tertembak di leher dan kepalanya. Saksi lainnya Damone Thomas sedang berada di ruang karoke. Kegiatan rutin yang ia lakukan bersama teman-teman kerjanya setiap hari Jumat.
Warga Los Angeles itu mengatakan semua orang di tempat itu lari ketika ada yang mengatakan telah terjadi penembakan. Laki-laki 30 tahun ia mengatakan salah seorang temannya membalik meja untuk digunakan sebagai pelindung ketika suara tembakan mulai terdengar.
Thomas mengatakan saat itu ia tidak merasa takut karena ia fokus menyelamatkan diri. Tapi ketika ia pulang ke rumah Thomas baru sadar betapa situasi tersebut begitu traumatis. Pada malam itu ia sama sekali tidak bisa tidur.
"Ketika menutup mata, yang bisa saya lihat hanya seorang perempuan yang menangis di tembok, tidak tahu apa yang harus dilakukan," kata Thomas.
Baik Thomas dan Hamad tidak pernah melihat kekerasan sebelumnya. Tapi Hamad mengatakan sementara waktu ia tidak akan keluar rumah karena ia mendengar pelakunya belum tertangkap. "Jelas saya tidak akan pernah ke sana lagi," katanya.