REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Sebanyak dua korban terdampak tsunami Selat Sunda dari Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, masih mendapatkan perawatan di RSUD Dr H Abdul Moeloek Bandarlampung. Hingga Senin (7/1), Lita (11 tahun) dan Madsari (55), dua warga korban tsunami Selat Sunda masih dirawat di RSUD AM Bandarlampung.
Lita tinggal di Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa. Meski selamat, Lita harus dirujuk ke RSUD AM Bandarlampung untuk menjalani operasi craniotomi (bagian kepala). Sebelumnya, Lita juga sempat mendapatkan perawatan selama dua hari di RSUD Bob Bazar di Kalianda, Lampung Selatan.
Sedangkan Madsari, pada saat kejadian mengaku sudah berusaha menyelamatkan diri saat gelombang tsunami menghempas rumahnya. Namun, saat ingin keluar rumah, kakinya tertimpa reruntuhan bangunan.
Akibat kejadian itu, kakinya mengalami luka parah sehingga harus diamputasi. Selain itu, ia juga kehilangan rumah dan harta benda.
Ketua Tim Penggerak PKK Lampung Selatan (Lamsel) Winarni Nanang Ermanto bersama Ketua Dharma Wanita Persatuan Lamsel Siti Fatimah Fredy beserta pengurus mengunjungi keduanya di RSUD AM Bandarlampung, Ahad (6/1). Saat menjenguk keduanya, Winarni memberikan semangat kepada keluarga korban, Lita, dan Madsari.
Selain melihat keadaan dan perkembangan kesehatan kedua korban, Winarni beserta rombongan juga memberikan bantuan berupa tali asih dan perlengkapan lainnya seperti pakaian, selimut, dan makanan. "Ibu beserta keluarga yang sabar ya, musibah ini ujian dari Allah SWT. Semoga dari ujian ini, Allah memberikan yang terbaik bagi keluarga, dan semoga Lita segera diberikan kesembuhan dan bisa kembali lagi ke sekolah," ujar Winarni kepada keluarga Lita.
Winarni juga selalu mendoakan agar semua korban segera diberikan kesehatan dan bisa kembali lagi berkumpul bersama dengan keluarga. "Kita berdoa bersama-sama agar Allah SWT memberikan yang terbaik bagi kita semua warga masyarakat Lampung Selatan," kata Winarni