Senin 07 Jan 2019 12:45 WIB

Cara Bintang Hollywood Dapat Guyuran Dolar di Karpet Merah

Penampilan di karpet merah dianggap sebagai cara pemasaran terbaik.

Rep: Santi Sopia/ Red: Ani Nursalikah
Penyanyi dan aktris Lady Gaga tiba di karpet merah Golden Globe Awards ke-76 di Beverly Hilton Hotel , Beverly Hills, Kalifornia, Ahad (6/1).
Foto: Jordan Strauss/Invision/AP
Penyanyi dan aktris Lady Gaga tiba di karpet merah Golden Globe Awards ke-76 di Beverly Hilton Hotel , Beverly Hills, Kalifornia, Ahad (6/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tampil di karpet merah suatu ajang penghargaan bagi para bintang Hollywood bukanlah main-main. Mereka bisa saja mengeluarkan biaya fantastis untuk penampilan dari ujung kepala hingga kaki.

Namun seringkali bintang-bintang Hollywood seperti Lady Gaga, Emily Blunt, Regina King, dan Rachel Weisz mendapatkan tawaran sponsor untuk mengenakan merek dan produk mereka. Fashion yang tampil di karpet merah dianggap sebagai salah satu cara pemasaran terbaik untuk dilihat dunia.

Dilansir di Hollywood Reporter, merek mewah yang dikenakan seorang bintang akan lebih dikenal, apalagi jika bintang tersebut meraih penghargaan di sebuah ajang bergengsi. Gaun atau perhiasan seharga 50 ribu dolar AS hingga 200 ribu dolar AS bisa didapatkan selebritas untuk sebuah penampilan karpet merah. Mereka juga bisa meraih kontrak yang mencakup seluruh musim penghargaan.

"Tawaran datang dari ujung kepala sampai ujung kaki," kata penata busana senior Elizabeth Saltzman yang mendandani Gwyneth Paltrow dan Saoirse Ronan, serta ko-host Golden Globes 2019, Sandra Oh dan lawan mainnya, Jodie Comer.

Dia menambahkan, perhiasan rambut, alas bedak, lipstik, pakaian dalam, sepatu, perhiasan hingga gaun, semua bisa datang dari tawaran sponsor. "Sangat jarang bintang Hollywood menginginkan sesuatu yang keluar dari saku mereka," kata penata busana Cristina Ehrlich untuk Golden Globes.

Rahasianya, menurut dia, semua orang tahu banyak aktris menghasilkan lebih banyak uang dari sponsor. Dengan kontrak bersama sponsor, penata karpet merah bertindak lebih sebagai fasilitator antara merek-merek mewah dan klien mereka daripada sebagai penata rambut yang sebenarnya.

Rick Genow, seorang pengacara yang membantu negosiasi dengan merek-merek besar menangani kontrak, mengatakan kontrak itu biasanya meliputi penampilan pribadi, iklan, dan eksklusivitas karpet merah.

"Anda tidak bisa lagi mengandalkan pertunjukan di film atau karier televisi. Sebuah merek berharap produk yang dipakai berbicara kepada pelanggan mereka. Dan sekarang para selebritas memiliki sarana media sosial mereka sendiri. Mereka tidak lagi didikte oleh jaringan atau studio," kata Genow.

Beberapa bulan sebelum momen penghargaan, tim pemasaran mengikuti festival film, mengawasi ulasan dan melihat proyek sendiri. Perusahaan produk akan mengidentifikasi mana selebritas yang akan dipilih.

Merek-merek mewah biasanya menginginkan seseorang yang terkenal, populer akan sesuatu, tapi bukan hanya terkenal. Mereka ingin artis yang memiliki bakat. Di antara nominasi Golden Globe, Lady Gaga adalah nama cukup populer sebagai pilihan utama para produsen, diikuti oleh Emily Blunt, Rachel Weisz, Claire Foy, Amy Adams, dan Regina King.

The Globes dianggap berbeda dengan Oscar. "Kamu tidak pernah yakin tentang nominasi musikal atau komedi. Jadi lebih mudah untuk fokus pada drama dan mendukung nominasi," kata Genow.

Intinya, seiring perkembangan dunia pemasaran danfashion, kini orang tidak lagi banyak bertanya mengenai berapa kocek yang dikeluarkan para selebriti untuk penampilan mereka, melainkan berapa bayaran yang didapatkan untuk mengenakan produk tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement