Senin 07 Jan 2019 14:01 WIB

Geger Penggerebekan Prostitusi Online Artis FTV

Puluhan artis dan ratusan model diduga terlibat prostitusi online.

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol. Luki Hermawan menggelar konferensi pers terkait pengungkapan prostitusi online yang melibatkan artis
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol. Luki Hermawan menggelar konferensi pers terkait pengungkapan prostitusi online yang melibatkan artis

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Dadang Kurnia, Mabruroh, Antara

Tahun politik di Indonesia rupanya tidak hanya dipanaskan adu omong dua kubu capres-cawapres yang akan bertanding. Geger prostitusi online (daring) yang melibatkan artis pun ikut meramaikan blantika politik nasional. Bahkan polisi mensinyalir, masih ada puluhan artis dan ratusan model yang ikut andil dalam prostitusi daring ini.

Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Jawa Timur mengungkap kasus prosititusi daring yang melibatkan dua artis Ibu kota di Surabaya pada Sabtu (5/1) pukul 12.30 WIB. "Polda Jatim mengamankan empat saksi, dua artis, dua staf manajemen, satu tersangka yang diduga melaksanakan transaksi elektronik prostitusi," kata Wadir Reskrimsus Polda Jatim AKBP Arman Asmara.

Arman menjelaskan, dua artis tersebut salah satunya artis populer berinisial VA dan AF yang merupakan artis FTV (Film Televisi). Pengungkapan kasus ini bermula dari informasi masyarakat yang didapatkan bahwa ada kegiatan transaksi prostitusi di wilayah hukum Polda Jatim. Transaksi itu dilakukan oleh dua orang sementara sebagai korban dan ada empat saksi sementara satu mucikari.

Setelah itu, polisi melakukan penyelidikan melalui media sosial dan diketahui kegiatan tersebut dilakukan di salah satu hotel di Surabaya. "Tarifnya yang satu Rp 80 juta, satunya Rp 25 juta. Kami sudah melakukan penyelidikan ini selama satu bulan," kata Arman.

Kapolda Jawa Timur Irjen Luki Hermawan mengungkapkan total ada 45 artis dan seratusan model yang terlibat prostitusi dalam jaringan dan dikendalikan mucikari berinisial ES dan TN. "Bukan hanya dua, tapi ada 45 semuanya oknum artis yang terlibat langsung di bawah kendali dua mucikari ini dengan tugasnya masing-masing," kata Luki, saat menggelar konferensi pers di Mapolda Jatim, di Surabaya, Senin.

Luki menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan, mucikari ES fokusnya 'memasarkan' artis bagi pria hidung belang. Sementara mucikari TN lebih fokus mempromosikan seratusan model yang dibawahinya.

Terkait nama-nama artis dan model yang terlibat, dia enggan mengungkapkannya. Yang pasti, lanjut Luki, pihaknya sudah memiliki foto-foto, nama-nama, dan bukti transaksi dari para artis dan model yang terlibat prostitusi online tersebut. "Kita sudah punya foto-fotonya, sudah punya nama-namanya, sudah ada sebagian transaksinya," kata Luki.

Bisnis prostitusi daring yang melibatkan sejumlah artis dan model ini telah berlangsung selama kurang lebih dua tahun terakhir atau sejak tahun 2017 lalu. Praktik ini berlangsung di banyak kota, tergantung pemesanannya. Bahkan dari luar negeri juga ada.

Seorang artis bernama Vanessa Angel kemudian menyampaikan permintaan maafnya usai tertangkap dalam penggerebekan kasus prostitusi daring, Sabtu. Vanessa yang keluar dari ruang penyidik Subdit V Seber Crime Polda Jatim, Ahad (6/1), meminta maaf karena telah merugikan banyak orang.

"Saya menyadari bahwa kesalahan dan kekhilafan yang saya lakukan telah merugikan banyak orang," kata Vanessa.

Ia mengucapkan banyak terima kasih kepada kepolisian yang memperlakukannya dengan baik selama penyidikan sebagai saksi dalam kasus ini. Vanessa bersedia kooperatif untuk menjalani pemeriksaan lanjutan yang dilakukan Polda Jatim.

Selang satu jam setelah Vanessa keluar, Avriellia Shaqqila keluar dari ruang penyidikan. Sambil terisak dia turut meminta maaf kepada masyarakat atas tindakan yang dia lakukan.

"Saya Avriellia meminta maaf kepada seluruh publik dan seluruh awak media yang selama ini sudah dengan saya. Mengenai saya yang telah membuat sebuah kesalahan dan kekhilafan khususnya saya meminta maaf kepada kepolisian atas tindakan yang tidak patut dicontoh," ujarnya.

Tak lama setelah kabar penangkapa VA beredar, mantan tunangan Vanessa, Didi Mahardika Soekarno mengunggah status di Instagram Stories-nya. "Time Will Tell," tulis cucu Presiden Soekarno itu dengan latar warna hitam.

Vanessa dan Didi sempat bertunangan pada 5 November 2016. Setelah beberapa kali menunda pernikahan, hubungan keduanya putus di tengah jalan. Setelah itu, keduanya diketahui juga sempat saling menyindir di akun sosial media masing-masing.

Dua pekan sebelum kasus ini mencuat, Polrestabes Surabaya mengungkap kasus prostitusi yang dikelola oleh seorang penghobi fotografi dengan menjual perempuan-perempuan berprofesi sebagai model. Kepala Unit Reserse Mobil Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya Inspektur Polisi Satu Bima Sakti menyebut para perempuan yang diperdagangkan sebagai korban.

"Jumlah korban ada banyak. Mereka adalah model 'freelance' atau paruh waktu yang biasa berpose untuk komunitas penghobi fotografi," katanya sambil menunjukkan foto-foto korban yang dicetak dalam beberapa lembar kertas saat jumpa pers di Surabaya, Selasa, 18 Desember lalu.

Dia menjelaskan para model "freelance" yang rata-rata berusia 20-an tahun tersebut ditawarkan dengan menampilkan foto-fotonya secara "online" melalui media sosial Instagram. Seorang model dibandrol seharga Rp 1,5 juta untuk kencan singkat atau "short time", serta Rp 2 juta untuk "long time".

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement