REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pada semester genap tahun ajaran 2019, ratusan Sekolah Dasar (SD) di Garut akan mendapat bantuan ruang kelas baru. Bantuan itu dianggarkan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan anggaran Ruang Kelas Baru (RKB).
Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Ade Manadin, mengatakan sejak Maret 2018, total ada 1.325 buah SD yang mengajukan bantuan RKB. “Namun bantuan yang diberikan saat ini hanya untuk 391 buah SD,” kata Ade, Senin (7/1).
Sedangkan sisanya, lanjut dia, dapat dianggarkan pada periode berikutnya. Saat ini, total anggaran yang akan segera disalurkan adalah sekitar Rp 66 miliar. Anggaran itu nantinya akan digunakan untuk pembuatan RKB dengan total 661 ruangan.
“Untuk rincianya, pembangunan yang menggunakan DAK adalah 543 ruangan dan yang menggunakan anggaran RKB ada 118 ruangan,” ujarnya. Di satu sisi, ia sangat bersyukur karena anggaran untuk bantuan ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Sebab, pada tahun sebelumnya, total bantuan hanya sekitar Rp 22 miliar dan hanya dapat disalurkan untuk 130 sekolah. Ia pun menekankan, sekolah yang mendapat prioritas dalam penyaluran bantuan ini adalah sekolah yang telah mengalami kerusakan yang paling berat.
Selain itu, Dinas Pendidikan pun juga melakukan verivikasi kesesuaian data pokok pendidikan (Dapodik) dengan fakta di lapangan. Sedangkan untuk sekolah yang telah mengalami kerusakan dengan kategori ringan atau sedang, maka ia menganjurkan agar pihak sekolaha dapat melakukan perbaikan menggunakan bantuan operasional sekolah (BOS).
Di satu sisi, mengingat Garut merupakan kabupaten dengan potensi bencana yang cukup tinggi, maka Dinas Pendidikan pun juga menggandeng Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyar (PUPR). “Untuk kerusakan yang diakibatkan oleh bencana maka bantuan juga dapat diperoleh dari Dinas PUPR,” kata dia.