Senin 07 Jan 2019 17:49 WIB

Sore Ini Rupiah Bertengger di Posisi Rp 14.083 per Dolar AS

Rupiah terus menguat sepanjang perdagangan hari ini

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Petugas menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang. ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Petugas menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurs rupiah ditutup menguat pada perdagangan awal pekan ini, Senin, (7/1). Dilansir Bloomberg, penguatannya mencapai 187 poin atau 1,31 persen di Rp 14.083 per dolar AS.

Sebelumnya, pagi tadi rupiah dibuka 0,64 persen atau 92 poin di Rp 14.178 per dolar AS. Lalu memasuki pukul 09.00 WIB, mata uang Garuda tersebut semakin menguat. Penguatannya bahkan menembus 177 poin atau 1,24 persen ke Rp 14.093 per dolar AS.

Kemudian sekitar pukul 10.20 WIB, nilai tukar rupiah terus menguat ke level Rp 14.091 per dolar AS. Dengan penguatan mencapai 179 poin.

Sekitar pukul 11.30 WIB, nilai tukar rupiah sempat menguat hingga 246 poin atau 1,72 persen ke Rp 14.024 per dolar AS. Selanjutnya, pada pukul 14.00 WIB tetap berada di zona hijau dengam penguatan sebesar 218 poin atau 1,52 persen ke Rp 14.052 per dolar AS.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail telah memprediksi pergerakan rupiah hari ini menguat. Pasalnya, dollar index diperkirakan melemah terhadap mata uang utama dunia lainnya ke level 96 sampai 96,2.

"Pelemahan dolar AS tersebut didorong oleh pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell pada Jumat lalu. The Fed menyatakan akan lebih bersabae dalam menaikkan tingkat suku bunga tahun ini," ujar Ahmad pada Senin (7/1).

Powell, kata dia, juga akan lebih melihat arah pergerakan ekonomi AS sebelum mengambil keputusan untuk kembali menaikkan tingkat suku bunga. Ahmad melanjutkan, tingkat upah rata-rata per jam di AS pada Desember tercatat naik menjadi 3,2 persen year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 3,1 persen yoy, ternyata tidak berdampak banyak terhadap laju dolar AS.

"Sementara itu, kemungkinan perundingan perdagangan antara AS-Cina pada 7 sampai 8 Januari di Beijing diperkirakan akan semakin nenperlemah dolar AS," jelasnya. Maka, menurutnya rupiah kemungkinan mendapatkan sentimen positif dari pelemahan dolar AS tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement