Selasa 08 Jan 2019 05:35 WIB

Alquran di Hati Abbad bin Bisyir

Abbad rela menyerahkan harta benda, nyawa dan hidupnya di jalan Allah dan Rasul-Nya.

Alquran
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Saat pembagian harta rampasan perang Abbad sulit ditemukan. Pada tahun keempat Hijriyah, Madinah mendapat ancaman pertahanan baik dari dalam maupun dari luar. Saat itu Bani Ndir yang dikenal sebagai suku Yahudi memutuskan kesepakatan dengan Rasulullah.

Bahkan mereka membuatrencana untuk membunuh Rasulullah. Akibat ulah mereka, umat Islam mengusir mereka tepat pada bulan Safar. Dua bulan setelah itu umat Islam mengalami masa kesulitan. Mereka ketika itu membutuhkan bantuan pertahanan untuk memperkuat keutuhan wilayah.

Rasulullah kemudian mendapat kabar bahwa berbagai suku dari Najd berencana menyerang Madinah. Untuk mengatasi serangan tersebut Rsulullah mengumpulkan kekuatan pasukan dengan empat ratus orang. Ketika itu Usman bin Affan bertanggung jawab untuk menjaga kota Madinah.

Salah seorang tentara Madinah yang masyhur adalah Abbad bin Bisyir. Sesampainya di Najd, Rasul dan tentaranya hanya menemukan pemukiman yang kosong. Di daerah tersebut hanya tersisa wanita. Ternyata mereka yang memusuhi Rasul bersembunyi di bukit.

Kemudian waktu shalat Ashar tiba, Rasul Khawatir suku yang memu suhinya akan menyerang saat mereka sedang melaksanakan shalat. Ke mudian Rasul mengatur pasukannya menjadi dua kelompok dan melakukan shalat di sebuah tempat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement