REPUBLIKA.CO.ID, MUENCHEN -- Unggahan media sosial (medsos) tidak hanya menjadi pisau bermata dua dalam dunia politik. Dalam dunia sepak bola, unggahan dalam medsos juga bisa berujung pada sanksi, baik dari klub maupun dari asosiasi sepak bola di berbagai negara.
Teranyar, Franck Ribery diberikan sanksi oleh Bayern Muenchen setelah unggahan kemarahan dan kata-kata tidak senonoh sambil makan steak mahal yang dilapisi emas di akun Twitter. Pemain berusia 35 tahun tersebut kemudia didenda oleh klub karena unggahannya tersebut.
Keputusan Muenchen tersebut diungkap oleh Direktur Olahraga Muenchen Hasan Salihamidzic di kamp latihan di Doha. Ia mengatakan, pemain yang mengeluarkan kata-kata tidak senonoh tidak akan diterima oleh Bayern Muenchen. Apalagi, sebagai pemain senior, Ribery merupakan role model untuk para pemain Muenchen.
''Saya bicara dengan Franck (Ribery) cukup lama kemarin (Ahad lalu) dan mengatakan dia akan menerima sanksi berat. Dia (Ribery) menerima hukuman tersebut,'' kata Salihamidzic, dikutip dari BBC, Senin (7/1).
Video mantan pemain internasional Prancis tersebut diunggah saat ia berada di restoran di Dubai, yang dimiliki oleh selebriti Turki chef Nusret Gokce, yang dikenal sebagai Salt Bae di media sosial. Dalam video tersebut, Ribery seolah menyindir orang-orang yang cemburu dengannya, termasuk juga dengan para pembenci yang selama ini kerap mengkritik mantan pemain Marseille tersebut.
''Kesuksesan saya di atas segalanya, terima kasih Tuhan, saya dan cinta saya satu-satunya yang percaya pada saya,'' ucap Ribery dalam unggahannya.
Ribery bukanlah satu-satunya pemain yang didenda karena cuitannya di medsos. Awal tahun 2018, Spartak Moscow mendenda pemainnya, Leonid Trakhtenburg. Leonid dianggap telah mengunggah konten rasis saat merekam video pemain berkulit hitam dalam kondisi terik matahari.
Leonid kemudian didenda 20 ribu rubles atau 253 pounds atas unggahannya itu oleh Persatuan Sepak Bola Rusia (RFU). Selain itu ada Rio Ferdinand yang diganjar sanksi denda 25 ribu pound dan larangan bermain dalam tiga laga. Ferdinand saat itu masih pemain Queens Park Rangers. Ia mengunggah cuitan yang menyinggung masalah gender.