Senin 07 Jan 2019 20:50 WIB

WNI di Gabon Khawatirkan Keamanan Setelah Kudeta Militer

Militer menggulingkan kekuasaan Presiden Ali Bongo lewat kudeta.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nur Aini
Presiden Gabon Ali Bongo Ondimb.
Foto: AP Photo/Francois Mori
Presiden Gabon Ali Bongo Ondimb.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Militer Gabon melakukan upaya kudeta terhadap pemerintahan yang dipimpin Presiden Ali Bongo. Jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di sana sebagai pekerja mencapai ribuan orang. Mereka merasa khawatir dan berharap tidak terjadi kerusuhan.

"Ada sekitar seribuan WNI di sini (Gabon). Semoga saja nggak terjadi rusuh," ujar salah seorang WNI yang bekerja di perusahaan agro di Gabon, Fatah Noor, kepada Republika.co.id, melalui sambungan telepon, Senin (7/1).

Jumlah WNI yang bekerja di perusahaan agro tersebut, kata Fatah, mencapai sekitar 400 orang. Di Gabon juga tidak ada Kedutaan Besar Republik Indonesia (Kedubes RI). Kedubes RI terdekat berada di Nigeria. "Nggak ada (Kedubes), jadi Kedubesnya di Negeria. Jauh," ujarnya.

Fatah pun mengungkapkan situasi yang terjadi di sana. Warga di ibu kota Gabon, Libreville, memilih tidak bekerja dan tidak ada yang berani ke luar rumah.