Selasa 08 Jan 2019 03:00 WIB

Kapal Perusak AS Berlayar di Laut Cina Selatan

Cina menyebut tindakan itu sebagai provokasi.

Kapal perang AS di Laut Cina Selatan
Foto: Aljazeera
Kapal perang AS di Laut Cina Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sebuah kapal perusak berpeluru kendali milik Angkatan Laut Amerika Serikat berlayar di dekat pulau-pulau yang disengketakan di Laut Cina Selatan. Cina menyebut tindakan itu sebagai provokasi, sementara para pejabat AS bergabung dalam pembicaraan di Beijing selama gencatan perang dagang yang sengit.

"Kapal AS bernama USS McCampbell itu melaksanakan operasi kebebasan berlayar untuk menantang klaim maritim yang berlebihan," kata Juru Bicara Armada Pasifik Racher McMarr dalam pernyataan melalui surat elektronik.

Operasi diwujudkan dengan melakukan pelayaran di dalam jarak 12 mil laut Kepulauan Paracel. McMarr mengatakan operasi tersebut tidak ditujukan pada negara mana pun atau sebagai pernyataan politik.

Pernyataan Armada Pasifik muncul pada saat pembicaraan perdagangan antara Cina dan Amerika Serikat sedang dijalankan di Beijing. Pembicaraan itu sendiri merupakan putaran pertama pembahasan melalui pertemuan secara langsung sejak kedua pihak setuju untuk menerapkan gencatan selama 90 hari atas perang dagang, yang telah mengeruhkan pasar internasional.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Lu Kang mengatakan aksi kapal AS itu telah melanggar hukum Cina serta hukum internasional, dan Cina telah mengajukan fakta-fakta serius. "Kami mendesak Amerika Serikat untuk segera menghentikan provokasi seperti ini," kata Lu.

Ia menambahkan Cina telah mengirimkan kapal-kapal serta pesawat militernya untuk melakukan identifikasi serta memperingatkan kapal tersebut. Ketika menjawab pertanyaan, Lu mengatakan menyelesaikan masalah akan memberikan keuntungan bagi kedua negara dan dunia.

"Kedua pihak memiliki tanggung jawab untuk menciptakan situasi positif yang diperlukan untuk ini," ujarnya.

Cina mengklaim hampir seluruh wilayah strategis Laut Cina Selatan dan kerap mengecam Amerika Serikat serta sekutu-sekutunya soal kebebasan pelayaran angkatan laut di dekat pulau-pulau yang dikuasai Cina. Cina dan Amerika Serikat sebelumnya berkali-kali saling mengeluarkan pernyataan keras soal langkah Beijing, yang dikatakan Washington sebagai militerisasi Laut Cina Selatan dengan membangun instalasi militer di pulau-pulau buatan dan batu karang.

Cina mempertahankan alasan pembangunan itu sebagai kebutuhan untuk membela diri. Cina mengatakan justru Washington yang menimbulkan peningkatan ketegangan di kawasan itu dengan mengirimkan kapal-kapal perangnya serta rencana-rencana militer ke dekat pulau-pulau yang diklaim Beijing.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement