Selasa 08 Jan 2019 14:09 WIB

Daarul Qur'an Kedatangan Tiga Syekh dari Arab Saudi

Syekh Muhammad Al Luhaidan mengapresiasi layanan Qur’an Call

Daarul Qur’an menerima kunjungan Qur’an Reciter dan Imam Besar dari Qosim Arab Saudi, Syeikh Muhammad Ibrohim Al Luhaidan. Hadir pula Pendiri Pesantren Ar Royah Syeikh Muhammad At Turki dan Syeikh Sulthon Bin Nashir di Kantor Pusat, Ciledug, Tangerang, Banten, Senin (7/1).
Foto: Dok PPPA Daarul Quran
Daarul Qur’an menerima kunjungan Qur’an Reciter dan Imam Besar dari Qosim Arab Saudi, Syeikh Muhammad Ibrohim Al Luhaidan. Hadir pula Pendiri Pesantren Ar Royah Syeikh Muhammad At Turki dan Syeikh Sulthon Bin Nashir di Kantor Pusat, Ciledug, Tangerang, Banten, Senin (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PPPA Daarul Qur’an menerima kunjungan Qur’an Reciter dan Imam Besar dari Qosim Arab Saudi, Syeikh Muhammad Ibrohim Al Luhaidan. Hadir pula Pendiri Pesantren Ar Royah Syeikh Muhammad At Turki dan Syeikh Sulthon Bin Nashir di Kantor Pusat, Ciledug, Tangerang, Banten, Senin (7/1).

Para Syeikh langsung disambut Direktur PPPA Daarul Qur’an Tarmizi As Shidiq beserta jajaran direksi lainnya. Syeikh Muhammad Al Luhaidan mengapresiasi layanan Qur’an Call yang sampai saat ini sudah memiliki kurang lebih 51 ribu jemaah dan 101 santri diantaranya telah khatam menghafal 30 juz.

Syeikh Ibrohim sempat mencoba mengajar di Qur’an Call yang merupakan layanan belajar membaca dan menghafal Al-Qur'an via telepon secara gratis dan bebas pulsa. “Saya bangga ada lembaga yang fokus dalam gerakan tahfizhul Qur’an seperti Daarul Qur’an,” tuturnya dalam siaran persnya.

Sebelumnya, para Syeikh juga telah mengunjungi Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an di Ketapang, Tangerang. Mereka disambut Ketua Yayasan Daarul Qur’an Nusantara Muhammad Anwar Sani dan Pimpinan Pondok KH Ahmad Jameel.

Di pesantren, Syeikh Ibrohim berpesan pada para santri bahwa majelis terbaik untuk berkumpul adalah majelis Al-Qur’an. “Majelis penghafal Al-Qur’an merupakan pembuka hidayah bagi banyak kalangan, majelis yang bisa meningkatkan semangat keislaman seorang muslim,” tuturnya.

Ia mengutip surah Fathir ayat 29 yang berarti, “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”.

Sementara itu Syeikh Muhammad At Turki menyatakan rasa bangganya terhadap para santri yang sejak dini sudah mau bekerja keras menghafal. Menurutnya Al-Quran akan menerangi siapa saja yang bersamanya, bahkan mereka yang berada di sekitar penghafal Qur’an pun akan mendapatkan cahaya.

Adapun Syeikh Shulthon Bin Nashir menjelaskan menghafal Al-Qur’an adalah nikmat terbaik. Para penghafal Qur’an akan selalu berada dalam kebaikan yang menyempurnakan pahala menghafal sekaligus memberikan tambahan rahmat Allah di dunia dan di akhirat.

"Terima kasih kepada masyarakat yang telah mendukung program gerakan tahfizhul Qur’an melalui sedekah terbaik. Semoga keberkahan Qur’an mengalir untuk para donatur, Aamiin Allahumma Aamiin,” tutur Tarmizi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement