REPUBLIKA.CO.ID, NGAMPRAH- Hujan deras yang terjadi sejak Senin malam (7/1) menyebabkan bencana longsor yang terjadi di Kampung Cicariu, RT 03 RW 14, Desa Sirnajaya, Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung, Selasa (8/1). Longsor menutupi jalan penghubung antar kampung, aktivitas warga menjadi terhambat sebab tidak bisa melewati jalan.
Plt Kepala Seksi (Kasi) Trantib Satpol PP Kecamatan Gunung Halu, Jajat Sudrajat mengungkapkan selain terjadi longsor, tiang listrik yang berada di lokasi kejadian turut tumbang. Akibatnya, akses jalan menjadi terputus dan masyarakat tidak bisa melewati jalan.
"Akses jalan tertutup, nggak bisa lewat sampai sekarang," ujarnya saat dihubungi via sambungan telepon, Selasa (8/1). Menurutnya, ketinggian material longsoran tanah mencapai kurang lebih 10 meter sementara tebing yang longsor mencapai 20 meter.
Ia mengungkapkan, pihaknya bersama Koramil dan Polsek Gunung Halu menerjunkan alat berat untuk mengeruk material longsoran. Dengan kondisi hujan, diperkirakan pengerukan akan berjalan hingga dua hari ke depan.
"Diperkirakan pengerukan nggak akan beres dua hari sebab ketinggian tanah 10 meter dan tebingnya 20 meter," ungkapnya.
Dirinya menambahkan, warga Desa Sirnajaya yang hendak menuju atau pun yang dari Kampung Cicariu, Kampung Cibuwuh, Kampung Babakan Resmi, Kampung Sukalaksana dan Kampung Cicurug tidak bisa melewati jalur jalan yang terkena longsor.
"Ini jalan utama. Ada jalan lain ke Buni Jaya dan gak bisa dilewati kendaraan roda empat tapi roda dua saja. Itu pun memutar dulu," katanya. Jajat mengatakan kendaraan yang hendak melewati jalan tersebut pun ditahan terlebih dahulu sebab tidak bisa melintas.
Ia mengaku belum mengetahui nilai kerugian yang diakibatkan longsor tersebut. Sebab material longsoran turut jatuh di sawah-sawah milik warga yang belum sempat ditanami.
Dirinya menambahkan, kirmir yang roboh Senin (7/1) malam menimpa tiang penyangga yang berada di samping sekolah SMA 1 Gunung Halu. Meski tidak menyebabkan kerusakan namun pihaknya melakukan antisipasi dengan mengosongkan empat ruang kelas.
"Yang kena (material kirmir yang roboh) itu penyangga tapi gak masuk ke dalam sekolah. Bangunan gak ada yang roboh gak tahu kalau hujan deras lagi disini," ungkapnya. Ia menuturkan, aktivitas belajar mengajar tetap berjalan.