REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jabar, Ridwan Kamil meminta masyarakat terus waspada karena Jabar rawan terhadap bencana. Menurut Ridwan Kamil, ia akan mengecek juga kesiapan seperti tsunami early waring sistem untuk mendeteksi terjadinya tsunami di Pantai Selatan.
Hal ini, menyusul sejumlah alat pendeteksi tsunami atau gelombang tinggi di selatan Jabar sudah rusak, bahkan hilang.
"Saya akan memastikan early warning system, saya akan cek karena saya belum punya ilmunya berapa harganya. Saya akan investasi yang penting rakyat saya selamat," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan, Selasa (8/1).
Secara garis besar, kata dia, dalam waktu tiga bulan pihaknya sedang menyusun cetak biru ketangguhan bencana Jabar. Di dalamnya, memuat cetak biru kesiapan warga untuk bermukim dan hidup sambil membaca potensi.
Sehingga, kata dia, dari awal kita menjauh dari area-area yang dianggap rawan dari sisi tata ruang. "Nanti dari tata ruangnya akan respon, direvisi menyesuaikan dengan potensi kebencanaan. Insyaallah dengan begitu kita akan lebih baik," katanya.
Sebagian besar bencana yang terjadi di Jabar selama ini, kata dia, adalah longsor dan banjir. Hal ini dipengaruhi oleh kontur atau kondisi geografis di Jabar yang berbukit di selatan Jabar dan rata di utara Jabar. Dengan adanya cetak biru tata ruang mengenai kebencanaan ini, kata dia, pembangunan pun dapat dikendalikan sehingga meminimalisasi risiko bencana.